(Baca Juga: Apakah Karena Michelin Valentino Rossi Tak Berdaya di MotoGP Jerman?)
Kelemahan saat di tikungan itu membuat kerja ban lebih keras jika dipaksakan untuk bersaing dengan Yamaha atau Suzuki.
"Kenyataannya sangat buruk. Ban kami hancur, tapi kami memang menghabiskan bannya karena kami harus cepat, motor kami terlalu lambat di tengah tikungan dan jalan satu-satunya untuk lebih cepat ya dengan akselerasi," jelas Dovi.
"Jika kau berakselerasi lebih, kau akan memakai bannya, sejak practice kami sudah lebih lambat. Ketika kau lebih lambat kau harus memaksakan bannya dan pada balapan itu sangat berpengaruh," sambungnya.
Menurut Dovi, Ducati sulit bersaing untuk kejuaraan jika masalah ini tidak teratasi.
(Baca Juga: Valentino Rossi: Motor Itu Lebih Seperti Pacar, Ketimbang Ibu)
Sebenarnya Ducati sudah bekerja keras soal itu, hanya saja memang para rival masih lebih baik soal menikung.
"Kami harus punya strategi untuk masa depan, tidak cuma sekarang. Ketika ngomonging tikungan itu sangat sulit, ini alasan kenapa kami tidak bisa menemukan apapun saat ini, kami harus lebih dalam lagi soal itu," sambungnya.
"Kupikir 6 tahun ini aku sudah bicara soal itu. Setelah 2 tahun yang sempat bagus, kupikir kini kami berada di titik kritis dimana kompetitor kami menjadi lebih bagus dan lebih bagus lagi," tegasnya.
Menurutnya, posisinya dan Petrucci di peringkat ke-2 dan ke-3 klasemen ini bisa dikudeta Maverick Vinales dan Alex Rins.
Jadi selain hanya melihat Marquez di depan, Dovi juga mewaspadai pembalap Yamaha dan Suzuki yang berada di belakangnya.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | Crash.net |
KOMENTAR