Namun, Hamilton memilih bertahan di trek karena menurutnya itu terlalu berisiko.
Meski menggunakan ban hard yang yang mulai aus, Hamilton ternyata masih bisa waktu tercepat di lap terakhir.
(Baca Juga: Meski Meraih Podium Kedua, Valtteri Bottas Kecewa dengan Hasil F1 Inggris)
Hal tersebut tentunya sangat mengejutkan timnya lantaran Bottas dinilai punya peluang lebih besar karena memakai ban soft.
"Mencetak fastest lap dengan ban hard yang sudah berusia 32 lap, itu benar-benar mengejutkan," kata Wolff dilansir OtoRace.id dari gpblog.
"Itu membuat kami tertawa karena saat rapat, teknisi-teknisi kami memaparkan tidak perlu mengejar lap tercepat," sambung Wolff.
"Dan kemudian Hamilton melakukan ini, yang membuat semua data terlihat sedikit konyol. Tetapi itu menjadi bukti kemampuan dia," jelas Wolff.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | gpblog.com |
KOMENTAR