OtoRace.id - Managing Director Yamaha Factory Racing, Lin Jarvis memberikan komentar jika Valentino Rossi memilih pensiun.
Kontrak Valentino Rossi memang masih sampai akhir 2020 dan tahun depan ia akan berusia 41 tahun, semisal masih ikut balapan.
Ada pilihan bagi Valentino Rossi untuk dia memutuskan pensiun lebih cepat, misalnya di akhir musim ini.
Banyak yang menilai kalau 'The Doctor' pensiun, maka MotoGP akan sepi penonton.
(Baca Juga: Terungkap Kronologis Perpindahan Jorge Lorenzo Dari Ducati ke Honda)
Juga jumlah penonton langsung di sirkuit akan menurun.
Pasalnya sosok Valentino Rossi sudah menjadi ikon bagi MotoGP sendiri dalam belasan tahun terakhir.
Namun hal itu tidak jadi pikiran bagi Lin Jarvis. Menurutnya meski Yamaha dan MotoGP akan kehilangan sosok bintang seperti Valentino Rossi, akan banyak penggantinya.
"Saat ada juara dunia dari ajang balap berhenti, pasti akan ada penggantinya yang lebih sukses," kata Lin Jarvis dikutip dari Motorsport Total.
(Baca Juga: Mantan Pembalap MotoGP Ini Sebut Johann Zarco Terburu-buru Pindah ke KTM)
(Baca Juga: Stefan Bradl Optimis Jorge Lorenzo Akan Bangkit di Paruh Musim Kedua MotoGP 2019)
"Seperti Ayrton Senna dan Michael Schumacher tidak ada, kini tetap ada Lewis Hamilton dan Sebastian Vettel," sambungnya.
Regenerasi ikon atau sosok pembalap dalam sebuah kompetisi akan selalu ada.
Marc Marquez dinilai bisa menjadi 'sosok wajah' baru dari MotoGP jika Valentino Rossi pensiun.
"Enam pabrikan dengan persaingan yang sangat ketat, bisa jadi nanti Valentino Rossi yang merindukan kami, bukan sebaliknya," ujar Lin Jarvis.
(Baca Juga: Ternyata Begini Alasan Banyak Crosser Hijrah Ke Kancah Road Race)
"Pembalap baru kian kompetitif di usia yang sangat muda. Kami berada di zaman yang sangat berbeda saat ini," lanjutnya.
Lagipula, saat pembalap asal Tavulia, Italia itu pensiun, Lin Jarvis yakin ia tidak akan meninggalkan MotoGP begitu saja.
Ia pasti akan mengomandoi langsung timnya yang ada di Moto3 dan Moto2.
Mungkin dia akan menjadi delegasi FIM atau sebagai petinggi di sebuah tim pabrikan.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR