Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

f1

Aerodinamika Penting Banget di Dunia Balap, Begini Penjelasan Fisikanya!

Rezki Alif Pambudi - Minggu, 18 Agustus 2019 | 10:31 WIB
Aerodinamika di dunia balap
Twitter/@Ducati Motor
Aerodinamika di dunia balap

Ilustrasi aliran udara
sciencelearn.org.nz
Ilustrasi aliran udara

Misalnya di gambar tersebut, perangkat aerodinamika akan mengatur besarnya kecepatan udara di bagian atas dan bawah perangkat.

Jika kecepatan udara di atas lebih cepat, tekanan di atas lebih kecil, maka obyek akan terdorong ke atas karena gaya ke atas lebih besar.

(Baca Juga: Cal Crutchlow Sebut Marc Marquez Seperti Pesulap Legendaris Houdini)

Jika kecepatan udara di bawah lebih cepat, tekanan di atas lebih besar, maka obyek akan terdorong ke bawah karena gaya ke bawah lebih besar.

Oke jelas sampai di sini?

Di dunia otomotif, aerodinamika berkaitan kuat dengan gaya tekan ke bawah atau down force.

Dalam kendaraan berkecepatan tinggi, khususnya di dunia balap seperti Formula 1 dan MotoGP, down force ini sangat menentukan.

Ilustrasi aerodinamika di F1
imagui.eu
Ilustrasi aerodinamika di F1

Mobil F1 dan motor MotoGP saat ini punya banyak perangkat aerodinamika (winglet, spoiler, fairing, dsb) untuk mengatur aerodinamika ini.

Jadi, tugas perangkat ini adalah mengatur jumlah dan juga arah aliran udara yang menghantam kendaraan saat melaju.

Mengatur aliran udara berarti mengatur besarnya down force sekaligus akibat yang ditimbulkan down force itu sendiri.

Dengan down force yang tinggi, kendaraan bisa melaju lebih stabil karena lebih melekat dengan permukaan aspal atau jalan.

(Baca Juga: Tembus Triliunan, Dana Formula E Jakarta Kok Makin Menggelembung)

Jadi simpelnya, untuk menambah down force, aliran udara di atas perangkat aerodinamika harus lebih lambat dibanding di bawah. Simpelnya begitu.

Begitu juga sebaliknya jika ingin mengurangi down force

Tapi down force yang besar tidak selalu 100% bagus.

Down force yang tinggi tentu berpengaruh membuat kendaraan semakin berat.

Jika terlalu berlebihan, berpengaruh ke suspensi dan ke daya tahan ban juga, dan banyak konsekuensi lainnya.

Padahal di ajang balap, keawetan ban juga jadi titik penting.

Makanya di sini fungsi utama perangkat aerodinamika, yakni untuk mengatur agar kendaraan mendapat down force sesempurna mungkin agar mobil atau motor bisa melaju dengan cepat tapi tidak punya efek samping.

Kalau di kendaraan produksi massal yang dipakai di jalan raya, perangkat aerodinamika tidak semaju di dunia balap.

Kebanyakan perangkat tersebut untuk menjaga keselamatan dan keamanan saja, bukan untuk kecepatan, selebihnya ada yang cuma untuk gaya-gayaan saja, kebanyakan.

(Baca Juga: Kursi MotoGP Penuh Untuk Johann Zarco! LCR Honda: )

Contoh kendaraan yang memakai konsep aerodinamika adalah pesawat terbang.

Bisa terbangnya pesawat terbang ini tidak cuma karena mesin saja, tetapi juga peran penting aerodinamika.

Agak berkebalikan dengan kendaraan di darat, pesawat bisa terbang karena besarnya gaya tekan ke atas.

Di pesawat terbang, perangkat aerodinamikanya biasanya terpasang di sayap dan sirip belakang.

Perangkat aerodinamika di pesawat terbang bisa diatur gerakannya.

Pengaturan perangkat aerodinamika di pesawat ini untuk mengatur pesawat mau terbang lebih tinggi atau lebih rendah.

Paham kan?

Editor : Eka Budhiansyah

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa