OtoRace.id - Formula E Jakarta resmi digelar pada 6 Juni 2020.
Sirkuit Formula E Jakarta akan siap untuk menggelar balap dengan kontrak sampai 5 tahun.
Namun dalam rentang waktu segitu, Pemprov DKI Jakarta belum tentu langsung mendapatkan untung.
"Tahun pertama, kita pasti rugi sampai tahun ketiga. Setelah itu baru mendapatkan untung di tahun keempat dan kelima," kata Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di Monas, Jakarta (20/9)
(Baca Juga: Hasil FP1 F1 Singapura: Max Verstappen Tercepat, Red Bull Ungguli Ferrari dan Mercedes)
"Tapi Jakarta masuk di musim yang tepat karena penonton Formula E di seluruh dunia kini sedang tinggi," sambung Anies Baswedan.
Namun yang diperhitungkan bukan keuntungan dari Formula E, melainkan dampak lain yang dihasilkan.
Misalnya dari visa, perhotelan, pariwisata di Jakarta akan tumbuh lebih besar.
Anies Baswedan bercermin pada Singapura yang juga merugi pada tahun-tahun pertama menggelar Formula One.
(Baca Juga: Resmi..!! Jakarta Jadi Tuan Rumah Formula E Jakarta 2020)
Tetapi setelah itu Singapura terus mendapatkan untung dari visa dan pariwisata sejak 2008 sampai sekarang.
"Maka karena itu kami berani untuk menggelar Formula E Jakarta sampai lima tahun ke depan," pungkas Anies Baswedan.
Tetapi tentunya dengan jangka waktu kontrak 5 tahun, ada beberapa hal yang bisa dibuat lebih hemat.
Misalnya dalam sisi investasi sirkuit seperti halnya pagar pembatas, tidak perlu lagi melakukan pembelian untuk di tahun-tahun selanjutnya.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | OtoRace.id |
KOMENTAR