OtoRace.id - Nama Hendra Bonank memang sudah cukup terkenal di kancah balap turing dan balap motor.
Ia cukup aktif di Yamaha Sunday Race (YSR), terlebih balap turing di kompetisi ISSOM kelas Japan Super Touring Championship (JSTC).
Namun kali ini ia tampil di Kejurnas Sprint Reli seri kedua di Central Park Meikarta, Cikarang, Jabar (28-29/9) menggunakan Honda Jazz di kelas F1.
"Sebagai pembalap asli Cikarang, dekat dari rumah makanya saya coba ikutan seri sekarang," kata Hendra Bonank.
(Baca Juga: Hasil Race 1 WSBK Prancis: Toprak Razgatliogu SIngkirkan Jonathan Rea, Alvaro Bautista Peningkatan)
"Balapannya juga di aspal, jadi enggak begitu banyak ubahan dari mobil balap turing saya. Cuma setting suspensi belakang saja, jadi lebih empuk," jelasnya.
Meski asli orang Cikarang, Hendra mengaku belum pernah melihat langsung lokasi Central Park Meikarta.
Ditambah, ia tidak melakukan shakedown atau latihan yang membuatnya cukup 'buta' pada special stage 1 (SS1).
Jalannya lomba makin sulit bagi hendra, ini karena Balia yang didaulatnya sebagai navigator belum terbiasa dengan membaca dan membuat pace note.
(Baca Juga: Cerita Gerry Salim Tentang Pengalaman dan Perbedaan Motor Moto2 World GP Dengan CEV)
(Baca Juga: Fabio Quartararo Takut Ikut Balapan Sepang 8 Hours)
Meski cukup cepat, tetapi menjadi sangat susah untuk mengetahui kondisi jalur yang dilalui.
"Makanya nih langsung belajar pace note dari om Denny Pribadi. Kalau enggak, nanti pas balap malam (SS2) akan lebih susah," kata fans Valentino Rossi itu.
"Seru sih, cuma fokus tetap di balap turing. Kalau Sprint Reli ada di Jabar atau Banten sih mungkin masih akan tetap ikut," tutup Hendra.
Pada SS1, ia menjadi tercepat kedua. Namun melakukan kesalahan yang membuatnya kena penalti tambahan waktu satu menit.
(Baca Juga: Meski Akan Kena Penalti di F1 Rusia, Max Verstappen Sama Sekali Tidak Cemas)
Yah, namanya juga masih belajar kan, bro.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | OtoRace.id |
KOMENTAR