Baca Juga: Alex Marquez Akan Gedein Badannya Agar Bisa Kompetitif di Atas Motor MotoGP
Jika per atau pegas dibuat lunak atau empuk, dampaknya motor menjadi lebih mudah memantul dan tidak seimbang, terutama saat menikung.
Akhirnya sama saja, beban kembali tertumpu di ban dan membuat pemakaian ban belakang berlebihan.
Sedangkan hidrolik berfungsi untuk memengaruhi kecepatan kerja dari per.
Jika hidrolik disetting lunak/empuk, maka oli dapat mengalir dengan mudah.
Tapi jangan terlalu lunak, karena suspensi tidak menyerap pergerakan motor, jadinya penggunaan ban belakang menjadi tidak merata.
(Baca Juga: Sirkuit Sentul Butuh Sponsor Lebih Untuk Menggelar Kejurnas Sport di 2020)
Kebalikannya, jika hidrolik disetting keras maka aliran oli akan terbatas.
Jika terlalu keras maka pergerakan motor semua akan diarahkan ke ban.
Hal itu bisa membuat ban belakang kehilangan kontak dengan trek alias kehilangan grip.
Untuk lebih jelasnya simak video berikut ini.
Managing tyre wear: Springs and hydraulics in harmony with the rear tyre ???? pic.twitter.com/BFTPkEKupH
— MotoGP™???? (@MotoGP) December 26, 2017
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | MotoGP |
KOMENTAR