OtoRace.id - Perkembangan dunia balap di Arab Saudi kini makin melesat.
Orang-orang dari luar Arab bisa berkunjung bukan cuma hanya untuk beribadah, namun juga untuk menikmati kompetisi balap yang sedang gencar digelar di Arab Saudi dalam beberapa tahun terakhir.
Khalid Bin Sultan Abdullah Al Faisal, seorang Sultan Arab Saudi ini adalah seorang yang menyukai dunia otomotif.
Dia juga punya peran besar dalam mengizinkan perempuan di Arab Saudi diperbolehkan mengendarai mobil sendiri sejak pertengahan 2018.
(Baca Juga: Giacomo Agostini: Yamaha Harus Berani Ambil Risiko Duetkan Maverick Vinales dan Fabio Quartararo)
Ditambah, banyak balapan yang juga dibawa ke Arab Saudi atas relasi internasionalnya.
Yang paling terkenal adalah Formula E Arab di Riyadh yang sudah digelar dalam dua musim terakhir.
Kerennya, Riyadh E-Prix selalu menjadi seri pembuka dengan permintaan khusus dari sang Sultan.
Lalu pada awal Januari 2020, Arab Saudi akan menjadi tuan rumah bagi Reli Dakar untuk lima tahun ke depan.
"Saya selalu tertarik untuk ikut serta dalam Reli Dakar. Tetapi keputusan di negara saya tidak mengizinkan saya untuk ikut, jadi Reli Dakar saja yang saya bawa ke Arab Saudi," tutur Khalid Bin Sultan Abdullah Al Faisal yang juga Ketua Federasi Olahraga Bermotor Arab Saudi.
Baca Juga: Legenda MotoGP ini Harap Media Tidak Terlalu Berikan Tekanan Pada Alex Marquez
(Baca Juga: Berhasil Raih 6 Gelar Juara Dunia F1, Lewis Hamilton Apresiasi Kerja Keras Kru Mercedes)
Dua kejuaraan dunia, Reli Dakar dan Formula E Arab menjadi batu loncatan Arab Saudi di kancah balap dunia.
Namun dalam kejuaraan nasionalnya, Arab Saudi punya beberapa ajang seperti Saudi Star Drif, Saudi Arabia Cross Country, dan juga One Make Race Lamborghini.
Sirkuit internasional pun mereka miliki, yaitu Reem International Circuit yang memenuhi FIA Grade 3 yang dibuka sejak 2009.
Panjangnya hanya 3,8 km, hmm.... enggak jauh beda dengan sirkuit Sentul nih. Pantas enggak bisa menggelar MotoGP dan F1. He he he.
(Baca Juga: Cerita Alex Marquez Mendarat ke Tim Repsol Honda)
Tapi wacananya, Sultan Khalid Bin Sultan Abdullah Al Faisal ingin menggelar kompetisi mainstream lainnya seperti F1 dan MotoGP.
Sebab negara tetangganya, Abu Dhabi dan Bahrain sudah menggelar F1. Qatar pun menjadi seri pembuka MotoGP.
Nah gitu dong, Sultan mah bebas.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | fiaformulae.com,dakar.com |
KOMENTAR