OtoRace.id - Mantan pembalap MotoGP, Scott Redding, mengungkap perbedaan besar karakter motor MotoGP dengan Superbike yang dikendarainya saat ini.
Setelah menjalani musim terakhirnya di MotoGP 2018, Scott Redding memulai peruntungannya ke ajang British Superbike (BSB).
Kemampuan yang didapatkannya di MotoGP membuat Redding sangat kuat di BSB dan langsung jadi juara BSB 2019 bersama tim Be Wiser Ducati.
Di 2020, Redding akan mengendarai motor Ducati Panigale V4 R lagi tapi untuk kejuaraan yang lebih besar, yakni World Superbike.
(Baca Juga: Terungkap! Takut Lumpuh Jadi Akar Masalah Jorge Lorenzo Pensiun dari MotoGP)
Bagi Redding, soal feeling di atas motor, yang paling berbeda adalah karena perangkat elektroniknya.
"Berganti dari MotoGP ke ajang tanpa elektronik cukup mengejutkanku," ungkap Redding dilansir OtoRace.id dari Speedweek.com.
"Kau hanya belajar dengan mengambil risiko. Jika kau melakukannya, risiko jatuh semakin besar karena tidak ada elektronik," sambungnya.
Menurut Redding, MotoGP jauh lebih aman karena pembalap tahu batas elektroniknya, sedangkan Superbike berbeda.
(Baca Juga: Scott Redding Bilang Jorge Lorenzo Pensiun Punya 100 Juta di Rekening dan Menyinggung Valentino Rossi)
"Ketika kau duduk di atas motor dengan elektronik seperti MotoGP, kau tahu batasan amannya. Jika ban belakangmu selip, kau punya 50% lebih untuk bisa mengendalikan itu," tegasnya.
Maklum, jika bicara harga, tentunya motor MotoGP bisa lebih dari 10 kali lipat motor WSBK.
"Semua soal kepercayaan kepada motor. Semua pembalap di World Superbike hanya tinggal gas. Jadi aku akan begitu kupikir. Dengan elektronik, kau akan sangat terbantu karena bisa ngepush lebih keras dan tidak perlu khawatir. Itu yang membuatmu lebih nyaman," tegasnya.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | speedweek.com |
KOMENTAR