OtoRace.id - Arab Saudi punya ambisi besar di dunia motorsport dalam beberapa tahun terakhir.
Sebelumnya, baru saja digelar dengan cukup sukses balapan Reli Dakar 2020 di Arab Saudi.
Mulai 2023 juga akan menggelar event besar Formula 1 di kawasan Al-Qiddiya yang sirkuitnya sedang dibangun.
Tapi kenapa tidak ada sedikitpun rumor atau kabar Arab Saudi menggelar MotoGP? Padahal MotoGP sedang dalam tren meningkat popularitasnya di seluruh dunia.
(Baca Juga: Jack Miller Tegaskan Incar Kursi Pembalap Tim Pabrikan Ducati di 2021)
Sebenarnya, pihak Arab Saudi sendiri tentunya mau untuk menggelar MotoGP di wilayahnya.
Hanya saja, Dorna Sports selaku pemilik MotoGP punya kontrak ekslusif dengan federasi motor Qatar (QMMF), yang menjadi satu-satunya negara timur tengah yang menggelar MotoGP saat ini.
Selain itu, sebenarnya bukan cuma Arab Saudi yang ingin menjadi tuan rumah MotoGP, beberapa negara juga menginginkannya.
Tapi ada masalah politik yang tidak memungkinkan hal tersebut terjadi.
Sejak krisis Qatar di 2017, banyak negara di kawasan tersebut dilanda isu politik, beberapa negara seperti Arab Saudi, Mesir, Bahrain, dan Uni Emirate Arab (UEA) tidak punya hubungan diplomatis dengan Qatar.
(Baca Juga: Pakai Mesin BMW 318 M40, Suzuki Jimny Ini Siap Ikut Kompetisi Off-road Apapun)
Ada boikot ekonomi, perbatasan juga ditutup, maskapai pesawat antar negara juga tidak melewati Doha (Qatar) selama 3,5 tahun ini.
Sejak itu, Qatar juga tidak bisa terbang di negara-negara tetangganya tersebut.
Karena ada kontrak ekslusif dengan Qatar, Yas Marina (Abu Dhabi) juga tidak menggelar MotoGP meski menginginkannya.
Hubungan MotoGP dan Qatar sendiri cukup bagus.
Jadi akan sulit MotoGP 'menyakiti' Qatar dengan bekerja sama dengan negara timur tengah lain.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | speedweek.com |
KOMENTAR