OtoRace.id - Formula E Jakarta kembali menjadi pembahasan karena Monas dilarang digunakan untuk pembangunan sirkuit balap mobil listrik itu.
Hal ini membuat Pemprov DKI Jakarta dan PT. Jakarta Propertindo selaku promotor dan pengadaan sirkuit kembali berdiskusi untuk lokasi yang tepat.
Bahkan bermunculan pendapat kalau sebaiknya Formula E Jakarta dibatalkan saja.
Apalagi jika bercermin dengan Jakarta yang masih mengalami masalah pascabanjir awal tahun ini.
(Baca Juga: Formula E Tidak Diizinkan di Monas, Lokasi Sirkuit Alternatif Dicari)
Namun sebenarnya Formula E Jakarta tidak bisa dibatalkan begitu saja.
Apalagi Pemprov DKI sudah mengeluarkan uang sebesar Rp 360 miliar untuk commitment fee yang diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta.
"Kalau misalnya nanti kita batalkan pun uang tersebut sudah pasti tidak akan bisa kita ambil lagi," ujar Sadikin Aksa selaku Ketua Umum PP IMI saat ditemui OtoRace.id beberapa waktu lalu.
"Yang namanya commitment fee itu artinya sudah komitmen, kalau dibatalkan ya berarti uang tersebut tidak bisa dikembalikan lagi," Sadikin Aksa menambahkan.
(Baca Juga: Formula E Jakarta Akan Menggunakan Sirkuit FIA Grade 3, Apaan Tuh?)
(Baca Juga: Arti Warna Silver di Livery Tim SuzukI Ecstar MotoGP 2020)
Besarnya commitment fee itu hanya untuk Formula E Jakarta 2020 yang dijadwalkan (6/6) mendatang.
Sedangkan Pemprov DKI Jakarta sudah menandatangani kontrak untuk lima musim ke depan atau sampai tahun 2024.
Nah besarnya comitment fee di lima tahun ke depan pun bisa saja semakin berkurang atau lebih murah.
"Asalkan antusiasme penonton di Jakarta atau Indonesia ini tinggi, sehingga ada baiknya kita dukung Formula E Jakarta tahun ini," tutur Sadikin Aksa.
(Baca Juga: Rev Limit Mesin Awal WorldSBK 2020 Sudah Ditentukan, Honda Dapat Berapa?)
Dengan dilarangnya Monas sebagai lokasi sirkuit, Pemprov DKI Jakarta sudah menghubungi pihak Formula E Organizers (FEO) dan FIA untuk lokasi terbaru.
Kini pihak FIA dan FEO sedang dalam perjalanan untuk membahas dua kandidat baru lokasi sirkuit.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR