(Baca Juga: Valentino Rossi Ungkap Mengapa Dirinya Masih Bisa Balap MotoGP di Usia Hampir 41 Tahun)
Menurut Redding, Bautista memang kuat, tapi tidak bisa menahan egonya.
"Sejak awal berjalan oke, karena sangat ringan dan punya keunggulan di top speed. Tapi Jonathan Rea bisa bertahan, dia tetap menghasilkan poin," lanjutnya.
"Masalah Bautista adalah setelah crash pertama di Jerez, dia tidak mengubah mentalnya. Dia malah ingin terus mendominasi padahal seharusnya dia mengamankan kejuaraan," tegasnya.
Ambisi besar Bautista untuk menyapu dan mendominasi setiap balapan berbuah petaka dimana Bautista sering melakukan kesalahan.
(Baca Juga: Mantan Murid Valentino Rossi Langsung Impresif di Tes Moto2 Jerez Dengan Tim Federal Oil Gresini Moto2)
"Rea memanfaatkannya, menekan dan Alvaro terus berbuat kesalahan. Aku tidak masalah mau menang 15 detik kek, bahkan jika kau menang 0,... detik kek juga sama saja. Bautista tidak terlalu bijak," tegasnya.
Pengalaman Bautista membuat Redding belajar banyak.
Berbekal pengalaman balapan di MotoGP seperti Bautista tentunya membuat nama Redding juga diperhitungkan di World Superbike 2020.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | Corsedimoto.com |
KOMENTAR