OtoRace.id - Sejak 2015, ada regulasi soal kebebasan desain visual helm bagi pembalap F1.
Regulasi tersebut melarang pembalap mengganti desain helmnya secara radikal dalam semusim.
Alasannya, biar pembalap lebih mudah dikenali dengan motif helm yang menjadi ciri khasnya.
Padahal, tren helm juga menjadi daya tarik tersendiri buat para fans balap.
(Baca Juga: Kemiripan Tetsuta Nagashima, Pemenang Moto2 Qatar Dengan Mendiang Shoya Tomizawa)
Di MotoGP misalnya, pembalap sering berganti helm dalam semusim.
Dalam event spesial tertentu, entah balapan di kandang, atau saat tanggal-tanggal spesial lainnya, pembalap MotoGP tampil beda dengan helm baru, bahkan tak hanya helm saja tapi bagian-bagian lainnya.
Hal itu selain menarik perhatian, juga membuat pembalap dan penonton tidak cepat bosan.
Nah untuk 2020 ini, pembalap diberi kebebasan soal desain helmnya.
(Baca Juga: Liputan Langsung Moto2 Qatar 2020: Pembalap Tim 'Indonesia' Berharap Raih Hasil Maksimal di Race)
Pembalap bebas berganti atau mengubah desain semaunya dalam semusim.
Pembalap tentu juga menyukai aturan baru ini karena kebebasan ekspresi mereka bisa lebih tersalurkan.
Sebastian Vettel dan Daniil Kvyat termasuk pembalap yang sempat mengkritik kebijakan lama soal kebebasan desain helm.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | planetf1.com |
KOMENTAR