(Baca Juga: Berbeda dengan Valentino Rossi, Marc Marquez Tak Setuju MotoGP Pakai Format WSBK)
Uniknya, kameranya ada di bagian depan, tetapi baterainya ada di jok belakang tuh.
Bahkan secara dimensi, baterai ini tergolong besar, layaknya kotak susu ukuran 750 gram yang ditumpuk dua ataupun mirip dengan kotak nasi.
Tak pelak ini membuat Ahmad Jayadi saat itu kesulitan saat balapan.
"Saya gak bisa duduk lebih ke belakang saat merunduk di straight (trek lurus)," urai Ahmad Jayadi.
(Baca Juga: Gaji Sebastian Vettel Akan Dipotong Kalau Masih Ingin Bersama Ferrari di F1 2021)
"Untungnya masih bisa podium 3 saat balap ARRC di sirkuit Pasir Gudang (Malaysia) tahun 1997 ini," sambungnya pria yang pernah membalap bareng Valentino Rossi di sirkuit Sentul, Jawa Barat tahun 1996 dan 1997 di kelas GP125 ini.
Pada masa kejayaannya, Ahmad Jayadi memang terbilang pembalap yang sangat ahli, khususnya di sirkuit permanen.
Padahal saat itu kancah Kejurnas masih ramai digelar di sirkuit non-permanen.
Tak pelak pembalap yang memiliki tim Jayadi Racing Team itu sangat diunggulkan setiap balap ARRC atau balap di sirkuit Sentul.
Sukses terus, Bang!
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : |
KOMENTAR