OtoRace.id - Dalam balap dunia seperti MotoGP dan World Superbike (WSBK), kenyamanan pembalap menjadi salah satu hal yang diperhatikan.
Pasalnya, mereka balapan di seluruh dunia dengan beragam iklim, sehingga baju balap dan helm harus dibuat senyaman mungkin.
Mulai dari wearpack atau racing suit yang mudah beradaptasi dengan suhu udara, juga helm yang dibuat pas dengan lingkar kepala mereka.
Dari segi racing suit, material kulit yang cukup populer dipakai adalah kulit kanguru.
Baca Juga: Valentino Rossi Didepak Yamaha, Maverick Vinales yang Kesal, Kenapa?
Alpinestars GP Tech dan Dainese D-Air menjadi dua brand besar yang paling banyak digunakan pembalap motor dunia.
Kedua produsen ini sama-sama menggunakan kulit kanguru dengan alasan elastisitas dan kekuatan kulit yang jauh lebih unggul.
Sebab, kulit kanguru jauh lebih tebal karena kanguru merupakan hewan yang minim lemak, sehingga kulit mereka akan jauh lebih tebal untuk menjaga suhu tubuh di alam liar.
Tingkat ketebalan ini yang membuat kulit kanguru sangat ideal untuk dijadikan baju balap, sehingga saat terjadi kecelakaan, racing suit tidak mudah sobek.
Baca Juga: Valentino Rossi Bongkar Rahasia Latihan Motor di Trek Tanah Miliknya
Ditambah, bentuk tubuh kanguru yang tegap, membuat desainer racing suit tidak sulit dalam mengubah pola kulit menjadi racing suit.
Beberapa brand lain seperti IXON dan Spidi masih menggunakan material kulit sapi.
Meski demikian, tidak ada regulasi khusus mengenai material dasar racing suit di MotoGP.
Hal terpenting yang diperhatikan FIM selaku regulator adalah racing suit tersebut dijahit dengan benar, wajib airbag, protektor di titik-titik tertentu seperti punggung, pundak, sikut, dan lutut.
Baca Juga: Suzuki Pantau 6 Pembalap Moto2, Bakal Gantikan Alex Rins dan Joan Mir?
Asalkan aspek tersebut dipenuhi, berbagai merek racing suit bisa masuk ke MotoGP.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | Alpinestars,dainese.com |
KOMENTAR