OtoRace.id - Dalam masa pandemi covid-19 ini, banyak event balap yang harus tertunda penyelenggaraannya, termasuk Formula E.
Namun, Formula E masih lebih baik karena bisa menggelar beberapa seri sejak awal musim 2019/2020 awal November lalu.
Alhasil sudah ada 5 seri yang terlaksana bagi balap mobil listrik itu di musim 2019/2020 ini.
Meski saat ini para pembalap sedang 'libur panjang' mereka tetap aktif mengasal skill kompetisi dengan cara memalui balap virtual dan simulator.
Baca Juga: MotoGP 2020 Start di Sirkuit Jerez, Michelin Tak Butuh Formula Ban Khusus Karena Ini
Seperti yang dilakukan pembalap Formula E dari tim Nissan E.Dams, Sebastien Buemi saat mempelajari sirkuit baru, seperti sirkuit di Monas yang direncanakan untuk Formula E Jakarta.
"Saat mempelajari sebuah sirkuit, kami langsung mendapatkan layout, sudut kemiringan, dan titik pengeremannya dari FIA untuk dicoba di simulator," kata Sebastien Buemi.
"Meski saya tahu kalau latihan di simulator dan menjajal langsung akan sangat berbeda," sambungnya dalam konfrensi pers jarak jauh bersama tim Nissan Asia Pasifik dengan tim OtoRace (15/5) lalu.
Beberapa negara memang baru bergabung dengan Formula E tahun ini, yaitu Korea Selatan di Seoul dan Indonesia di Jakarta.
Baca Juga: Peluang Sebastian Vettel Balap di F1 2021 Hanya Tinggal di Tim Ini, Benarkah?
Baca Juga: Tiga Pembalap Ini Mampu Menang Meski Start Dari Paling Belakang, Salah Satunya Marc Marquez
Bagi juara dunia Formula E musim 2015/2016 ini, sirkuit Formula E Jakarta terbilang sangat menyulitkan.
"Sebab saya Jakarta punya suhu udara yang sangat tinggi, sehingga sangat berpengaruh pada kerja baterai," kata Sebastien Buemi.
"Hal ini karena kami harus lebih detail dalam mengatur konsumsi baterai dan tingkat keausan ban," lanjutnya.
Dalam kalender Formula E, hanya beberapa negara yang digelar dalam kondisi tropis, yaitu Arab Saudi dan Indonesia.
Baca Juga: Waduh Balapan Belum Mulai, Maverick Vinales Sudah Kangen Sama Valentino Rossi
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR