OtoRace.id - Tak bisa dipungkiri kalau road race masih menjadi kancah balap yang paling sering membawa pembalap Indonesia berkiprah di kompetisi Internasional.
Sejak dahulu banyak pembalap asal Indonesia yang menjadi juara di Asia.
Bahkan sampai kini hal tersebut masih terus terjadi dan pembalap yang menjadi jawara pun usianya kian muda.
Sampai tahun 2020 ada dua ajang road race bergensi d Asia, yaitu Asia Talent Cup (ATC) dan Asia Road Racing Championship (ARRC).
Baca Juga: F1 dan MotoGP Italia Akan Digelar di Pekan yang Sama, Siapa yang Lebih Diuntungkan?
Untuk itu, ada empat pembalap Indonesia berbakat yang masih berusia di bawah 20 tahun.
Sejak kecil, Aldi sudah berkompetisi di kancah Kejurnas Motorprix.
Bahkan Aldi yang kini sudah berusia 14 tahun main serius pada balapan yang menggunakan motor sport di ajang Kejurnas dan OMR Yamaha Sunday Race.
Meski di Kancah ARRC, remaja binaan Yamaha Racing Indonesia (YRI) ini masih ikut di kelas Underbone 150 (UB150).
Ia meraih tiga podium dengan satu kemenangan diraih Aldi dan menjadikannya penantang termuda dalam perebutan gelar juara Asia dalam sejarah ARRC tahun lalu.
Baca Juga: Sang Ayah Kasih Bocoran Soal Karir Valentino Rossi Untuk MotoGP 2021
Baca Juga: Wow! Menang di Balap Virtual MotoGP Inggris, Jorge Lorenzo: Veni, Vidi, Vici
Namun pada akhirnya Aldi harus puas finish di peringkat 6 klasemen akhir.
“Tahun ini jadi tahun yang baik untuk saya, soalnya bisa ikut balap Asia dan juga dapat target untuk menang dan podium,” kata Aldi.
Musim ini, adik kandung dari Galang Hendra ini masih berlomba di UB150 di bawah naungan YRI.
Ia menjadi satu-satunya pembalap di tim pabrikan Yamaha Indonesia itu yang berkiprah di kelas motor bebek dan tujuannya masih menjadi juara Asia.
Memulai karier di kancah Motocross dan jadi juara nasional kelas SE 65 cc, Dheyo Wahyu melanjutkan kiprahnya ke kancah road race.
Dia masuk ke Astra Honda Racing School (AHRS) yang membawanya berkesempatan naik ke ajang Thailand Talent Cup (TTC) musim 2019.
Kemenangan dan podium juga banyak diraih remaja 14 tahun itu.
Baca Juga: Wow! Dapat Izin Gelar Balapan, F1 Austria Malah Bisa Dihadiri Penonton
Namun persaingan ketat pada ronde final di sirkuit Buriram, Thailand membuatnya harus rela gagal mencapai gelar dan menjadi runner up TTC.
Meski begitu, pengalaman balapan dengan Honda NSF250R membawanya lolos dalam seleksi ATC di musim 2020.
Lantaran pandemi covid-19, ia harus menunda langkah awalnya di ‘Road to MotoGP’.
Hal ini karena cita-cita Dheyo juga sangat tinggi. Ia ingin berkompetisi di kancah balap motor dunia seperti Moto3 atau Moto2, bahkan ke MotoGP saat di masa depan.
Baca Juga: Sadis! Teman Sendiri Ungkap Crew Chief Valentino Rossi Tidak Berguna
Baca Juga: Alex Rins Bilang Marc Marquez Suka Memancing Emosi Rivalnya
Awal karier pembalap muda asal Ciputat, Banten ini lebih unik lagi, karena ia dari Mini GP dan direkrut oleh Astra Honda Racing School (AHRS)
Hasil yang baik lalu membawanya lanjut ke TTC. Ia satu angkatan dengan Dheyo Wahyu.
Prestasinya pun mirip, meski Dandi masih berlomba di kancah nasional pada Kejurnas Motorprix di bawah naungan tim Honda FastTech.
“Ya supaya aku bisa terus terbiasa sama motor suspensi tunggal,” kata Dandi yang membesut Honda Sonic.
Baca Juga: Lin Jarvis Ungkap Mengapa Kepindahan Valentino Rossi ke Petronas Yamaha SRT Banyak Pertimbangan
Dari kancah Mini GP dengan menggunakan Lenka, lalu lanjut Honda NSF250R, jelas butuh banyak jam terbang bagi Dandi.
Itu sebabnya ia menambah jam terbang di kancah nasional, meski kebanyakan berlomba di sirkuit non-permanen yang sudah tidak sesuai dengan gaya balapnya.
“Kalau di sirkuit besar kayak sirkuit Sentul, aku yakin bisa jaga posisi lebih baik karena sudah lebih terbiasa,” pungkasnya.
Sedikit berbeda dengan pembalap lainnya yang memang memulai karier dari kompetisi balap, seorang Wahyu Nugroho justru kenal dengan sepeda motor dan aura kompetisi dari ajang freestyle motor.
Ia mengikuti jejak sang kakak, Wawan Tembong yang notabene juara Asia kompetisi freestyle.
Sampai akhirnya mulai diceburkan ke road race pada tahun 2017 dan dalam waktu singkat, ia mudah beradaptasi.
Baca Juga: Danillo Petrucci Disebut Bisa Jadi Juara Dunia di WSBK, Hanya Butuh Proses Singkat
Setelah itu langsung direkrut Yamaha Racing Indonesia (YRI) pada tahun 2019 untuk kelas UB150.
Dan untuk tahun ini, Wahyu naik kelas ke Asia production 250 (AP250) dengan motor Yamaha R25.
Dinilai masih masa adaptasi, ternyata remaja 17 tahun itu langsung bersaing di lima besar di dua kali balapan di Sepang, Malaysia awal Maret lalu.
Inilah empat remaja Indonesia yang berprestasi di kanvah balap internasional.
Semangat Garuda Muda!
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR