OtoRace.id - Nampak sekali kalau Honda di MotoGP saat ini sangat tergantung oleh peran Marc Marquez.
Tanpa hadirnya juara dunia delapan kali itu di MotoGP 2020, pabrikan motor asal Jepang tersebut tidak pernah meraih gelar juara atau bahkan menginjak podium.
Terlihat, para pembalap Honda sulit beradaptasi dengan Honda RC213V 2020 yang sejak tahun lalu dikembangkan oleh Marc Marquez.
Menjadi masalah lagi, dalam sisi pengembangan Honda RC213V, lantaran jalannya balap berlangsung dalam kondisi Covid-19.
Baca Juga: Rugi Besar! Repsol dan Honda di Ambang Perceraian, Dampak Absennya Marc Marquez di MotoGP 2020?
Sebab, regulasi dari MotoGP melarang tim non konsesi untuk mengembangkan mesin motor MotoGP mereka.
"Tentunya jika kami dapat mengembangkan mesin, maka akan memiliki lebih banyak kebebasan untuk bermain tidak hanya dengan tenaga tetapi juga dengan kemampuan berkendara," aku Takeo Yokoyama dilansir dari Tutomotoriweb.com.
Namun kenyataannya, Dorna Sports memberlakukan pembekuan mesin, sehingga mesin untuk MotoGP 2021 nanti adalah mesin yang sama digunakan di MotoGP 2020.
"Ketika Anda memiliki masalah pada motor, seperti kami, tetapi pengembangan mesin macet, lebih sulit untuk mengatasinya," tambah pria yang menjabat Technical Manager Honda Racing Corporation (HRC) itu.
Baca Juga: Repsol Honda dan Marc Marquez Lakukan Pertemuan Dadakan, Siap Balap di MotoGP Catalunya 2020?
Meski begitu, Takeo Yokoyama berharap jika mesin tak bisa dikembangkan, maka Honda akan memainkan sisi lain untuk meningkatkan performa.
Namun kenyataannya, tanpa Marc Marquez hal itu sulit terwujud lantaran ada beberapa hal yang menghambat.
Selain Marc Marquez, Honda juga mengandalkan Cal Crutchlow sebagai salah satu pembalap senior mereka.
Tetapi cedera lengan yang dialaminya sejak awal seri pembuka dan operasi arm pump yang dilakukan sebelum MotoGP Catalunya 2020 lalu membuat performa Crutchlow tidak maksimal.
Baca Juga: Akhirnya! Marc Marquez Kembali Ke Paddock di MotoGP Catalunya 2020
Begitu juga dengan Alex Marquez, yang merupakan rookie di Honda, masih belum bisa diandalkan sepenuhnya.
"Jelas, ketika ada sekelompok pengendara yang cedera, situasinya sulit dalam segala hal," aku Takeo Yokoyama.
"Tapi kami masih memiliki beberapa pembalap hebat. Alex adalah pemula tetapi dia sedang tumbuh dan memberi kami indikasi yang sangat baik. Cal, bahkan dengan cedera, mencoba banyak solusi dan memberi kami umpan balik yang bagus juga," tambahnya.
Sedangkan untuk Takaaki Nakagami, insinyur teknik Jepang ini menilai kalau performa pembalap Jepang itu tengah tumbuh pesat dan berjuang untuk posisi yang diperhitungkan dalam kejuaraan.
"Jadi tanpa Marc itu lebih sulit, itu benar, tetapi kami masih memberikan segalanya dan kami berada di jalur yang benar," yakin Takeo Yokoyama.
Baca Juga: Marc Marquez Absen, Kayak Honda Pas Ditinggal Valentino Rossi di 2003
Masalah Honda juga tidak hanya itu saja, tapi juga tentang penyesuaian terhadap ban belakang baru dari Michelin di MotoGP 2020.
Dengan tidak boleh bermain pada mesin, tentunya pengembangan juga difokuskan pada sasis.
“Kami sedang mengerjakan banyak hal pada sasis dan mencoba mencari cara untuk memaksimalkan ban Michelin, terutama bagian belakang, yang konstruksinya telah berubah dari tahun lalu,” ungkap Yokoyama lagi.
“Sejujurnya, saya tidak berpikir kami menggunakan potensi penuhnya. Kami harus mencoba banyak solusi, lebih banyak dari yang kami harapkan ketika mereka memutuskan untuk mengganti ban," pungkas Takeo Yokoyama.
Malah menurut pria dengan berambut nyentrik ini, mungkin cara pemakaian ban juga harus diubah.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | Tuttomotoriweb.com |
KOMENTAR