Baca Juga: Alexander Albon Atau Sergio Perez? Ini Jawaban Red Bull Racing Untuk F1 2021
Berikut 5 titik renta pembalap MotoGP yang paling sering cedera.
DISLOKASI BAHU
Dampak: Agak lemah dalam bermanuver sebulan awal setelah dinyatakan fit.
Contoh Kasus: Marc Marquez saat tes pramusim dan MotoGP Valencia 2018
PATAH TULANG SELANGKA
Dampak: Tidak bisa menahan posisi motor dalam waktu lama, butuh painkiller.
Contoh kasus: Jorge Lorenzo di MotoGP Belanda 2013. Lanjut balapan dalam kondisi baru selesai operasi
Baca Juga: Tak Hanya Cedera, Ternyata Ada Kerusakan Motor yang Mengagalkan Luca Marini Juara Dunia Moto2 2020
CEDERA PUNGGUNG
Dampak: Kesulitan merunduk, keseimbangan terganggu, dan bahkan terancam tidak kompetitif lagi
Contoh kasus: Insiden Dani Pedrosa di sirkuit Jerez (2018) yang mengakibatkannya pensiun di musim di akhir musim. Juga Jorge Lorenzo di MotoGP Belanda (2019) yang membuatnya tidak kompetitif lagi, lalu pensiun.
LUTUT DAN KAKI
Dampak: Kesulitan berakselerasi jika kaki kiri yang cedera. Akan sulit menjaga keseimbangan motor kalau belum sembuh total
Contoh Kasus: Kecelakaan Valentino Rossi di MotoGP Italia 2010 yang menyebabkan kaki kanannya patah. Kembali di MotoGP Jerman (sebulan kemudian) dalam kondisi belum sembuh total dan berjalan menggunakan kruk.
RUAS JARI TANGAN
Dampak: Akan menyulitkan saat mengerem kalau cedera tersebut di tangan kanan.
Contoh kasus: Jorge Lorenzo di MotoGP Australia musim 2011. Ia kehilangan satu ruas jari manis di tangan kiri karena terjepit tuas kopling.
View this post on Instagram
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | berbagai sumber |
KOMENTAR