Baca Juga: Muncul di Acara Honda Racing Thanks Day, Andi Gilang Mengaku Kehilangan Motivasi Karena Hal Ini
“Saya mengocok sampanye saya dan menyemprotkan pada semua orang di area itu. Saya sangat senang dan tanpa disadari itu memulai tradisi kemenangan sampai saat ini,” kata Gurney dalam sebuah rekaman dokumenter.
Ekspresi itu sebagai luapan ekspresi Gurney yang membesut Ford merupakan pabrikan asal Amerika Serikat, dengan tim asal Amerika Serikat yaitu Shelby-American, ditambah Gurney yang berasal dari Amerika Serikat.
Di F1, merek yang digunakan adalah Carbon dengan kadar alcohol sebesar 12%.
Sesuai dengan namanya, botol yang digunakan berbalut karbon dengan cap ronde dan bendera negara mana F1 kala itu digelar.
Satu botolnya dihargai 3.000 Dollar Amerika atau sekitar Rp 45 juta. Kebayang kan kalau ada 3 botol di podium F1, berarti sudah Rp 135 juta yang digunakan hanya untuk selebrasi sampanye di F1.
Baca Juga: Digusur Adik Valetino Rossi dari MotoGP, Bagaimana Nasib Tito Rabat Sekarang?
Kalau di MotoGP menggunakan merek Freixenet, sebuah Cava, atau minuman dari fermentasi anggur putih asal Spanyol. Meski berasal dari anggur, minuman ini punya beragam aroma buah seperti melon, apel, dan nanas.
Penyuplai minuman asal Spanyol itu tidak menyebutkan berapa harga Freixenet per botolnya. Namun, diperkirakan harganya tidak akan semahal Carbon di F1.
Lalu di negara-negara dengan budaya muslim yang kental seperti Qatar dan Abu Dhabi, selebrasi sampanya ditiadakan.
Semisal ada selebrasi itu, bukan minuman alkohol yang disemprotkan, tetapi minuman soda manis dengan aroma buah atau bunga.
View this post on Instagram
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | berbagai sumber |
KOMENTAR