Kala itu, teknik sliding dipakai karena engine braking control (EBC) serta hardware dan software pengereman tidak cukup canggih untuk mengurangi efek torsi yang besar saat menikung.
Saat akan memasuki tikungan, pembalap akan melakukan hard braking untuk mengurangi putaran roda belakang bahkan sampai tidak berputar lagi.
Hard braking ini lebih banyak memakai rem belakang, bukan rem depan seperti sekarang.
Pengereman itu bikin ban sliding dan bagian belakang motor akan keluar dari line sebelum keluar dari tikungan untuk berakselerasi lagi.
Baca Juga: Ssstt.... Ternyata Maverick Vinales Sudah Menikah Diam-diam Sama Perempuan Ini
Berhasil tidaknya teknik ini ya dari skill sang pembalap, lebih bersifat manual alias bukan faktor elektronik.
Teknik ini memang berbahaya karena bisa bikin pembalap mengalami high side crash saat mencoba berakselerasi lagi.
Bayangkan, ban belakang lagi sliding, tiba-tiba memutar gas, kalau tekniknya tidak benar apesnya bisa crash.
Sementara di zaman sekarang, sistem pengereman motor dengan perangkat elektronik sudah sangat canggih.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | MotoGP.com |
KOMENTAR