OtoRace.id - Pada musim balap 2021, Indonesia masih banyak diwakilkan pembalap yang berkiprah di kancah balap motor bergengsi.
Baik dari kancah Asia, Eropa, dan balap dunia. Jika di kancah Asia, memang sudah menjadi ‘wadah permainan’ pembalap Indonesia, karena memang sebagian sudah serius berkiprah di sana.
Namun untuk kancah yang lebih tinggi, pembalap Indonesia juga masih merasakan kerasnya persaingan di sirkuit Eropa.
Ada empat pembalap Tanah Air yang akan merasakan kerasnya persaingan di Benua Biru. Lalu mereka juga berkesempatan tampil wildcard di WSBK dan MotoGP Indonesia di sirkuit Mandalika, NTB.
Baca Juga: Jelang Musim Balap 2021, Siapa Saja Skuat Toyota Team Indonesia?
ANDI ‘GILANG’ FARID IZDIHAR
Pembalap yang biasa disapa Andi Gilang ini memang sudah merasakan kerasnya persaingan di Eropa sejak 2018.
Namun ia kembali ke Asia pada musim 2019 untuk berkiprah di Supersport 600 Asia Road Racing Championship (SS600 ARRC) sambil wildcard di CEV Moto2.
Hingga akhirnya ia mendapatkan kesempatan untuk berkiprah di Moto2 World Championship sepanjang 2020 di bawah naungan Idemitsu Honda Team Asia.
Ada perkembangan pada kiprah Andi Gilang, karena ia kerap bersaing di dalam 20 besar.
Baca Juga: Negosiasi Lewis Hamilton dan Tim Mercedes Berjalan Alot, Bos Formula 1 Angkat Bicara
Baca Juga: Pamer Motor Baru, Adik Valentino Rossi Beberkan Targetnya di MotoGP 2021
Namun di musim 2021, ia harus turun gelanggang dan berkiprah di Moto3, meski masih bersama Honda Team Asia.
“Berdasarkan analisa tim, gaya balap saya memang lebih cocok dengan motor yang lebih kecil, sehingga saya dipercaya untuk tetap di Honda Team Asia, tapi pindah ke Moto3,” papar Gilang.
“Terakhir kali saya pakai motor Moto3 itu di tahun 2018, jadi pada saat tes, saya melakukan lebih dari 100 lap untuk membiasakan diri," tambahnya.
"Hasilnya memang positif, jadi saya lebih percaya diri untuk konsisten dapat point di Moto3,” pungkas pembalap asal Bulukumba, Sulsel itu.
Baca Juga: Kenapa Pembalap MotoGP Zaman Sekarang Jarang Pakai Teknik Sliding? Ini Alasannya
GALANG HENDRA PRATAMA
Sejak pertama kali berkiprah di World Supersport 300 (WSS300) pada tahun 2016, memang menjadi awal karier Galang Hendra Pratama untuk bisa bersaing di kancah balap dunia sampai sekarang.
Pada tahun 2020, Galang Hendra naik kelas ke World Supersport 600 (WSSP) untuk pertama kalinya.
Ia berhasil mendulang 12 point untuk bisa mengakhiri musim debutnya di kelas 600 cc.
Di musim 2021, pembalap asal D.I.Yogyakarta ini masih mendapatkan kepercayaan untuk tetap berkiprah di WSSP.
Bahkan bergabung dengan tim yang berpengalaman untuk membawa juara dunia, Ten Kate Racing.
Baca Juga: Kenapa Pembalap MotoGP Zaman Sekarang Jarang Pakai Teknik Sliding? Ini Alasannya
“Jadi di tahun kedua ini, motor yang aku pakai punya spesifikasi yang lebih tinggi, ibaratnya jauh lebih siap untuk dipakai balap karena banyak parts racing, kalau di 2020, motor ali masih cenderung standar,” papar Galang Hendra kepada OtoRace.id.
“Targetnya adalah meraih point lebih banyak dan bisa meraih podium. Apalagi pas di WSBK Indonesia, pasti kalau enggak ada perubahan jadwal, aku fix balapan dan jadi local hero, targetnya podium,” tutupnya.
Baca Juga: Tikungan 10 Sirkuit MotoGP Catalunya Dapat Wajah Baru Setelah Dirombak, Begini Komentar Alex Rins
DIMAS EKKY PRATAMA
Kalau membahas Dimas Ekky Pratama, namanya memang kental dengan Astra Honda Racing Team (AHRT) karena sejak 2015 selalu bersama tim pabrikan AHM tersebut.
Mulai dari kancah balap Asia, sampai ke CEV Moto2. Hingga ia bisa berkiprah di Moto2 World Championship pada musim 2019 juga bersama Idemitsu Honda Team Asia (IHTA).
Namun ia digantikan Andi Gilang pada musim 2020 yang membuatnya kehilangan kesempatan.
Ada secercah harapan untuk bisa kembali ke balap dunia bersama Pertamina Mandalika SAG Team, tapi posisinya untuk di Moto2 diisi pembalap asal Belanda keturunan Indonesia, Bo Bendsneysder.
Baca Juga: Promotor MXGP Ingin Mengubah Jadwal Musim 2021, Indonesia Siap Kehilangan Slot Lagi
Ini yang membuat Dimas ‘terpaksa’ tak berkiprah di Grand Prix, melainkan ke CEV Moto2 juga bersama Pertamina Mandalika SAG Team.
Alasannya, Dimas tidak balapan sama sekali sepanjang 2020, sehingga Dorna Sports melarang Pertamina Mandalika SAG Team untuk membawa Dimas dan menganjurkannya untuk berkiprah di CEV Moto2.
Hal ini guna memberikan kesempatan kepada pembalap yang berkiprah di 2020, tetapi belum punya tim di 2021.
“Intinya tetap jadi pemicu semangat dan masih bersyukur bisa dikasih kesempatan untuk tetap mewakili Indonesia di balap internasional,” tutur Dimas.
Namun pembalap berjuluk ‘The Red Forehead’ ini juga dijanjikan tampil sebagai wildcard pada Moto2 Indonesia, jika masuk kalender resmi 2021.
Baca Juga: Sirkuit Tempat MotoGP Argentina Digelar Kebakaran, Bakal Mundur dari Kalender MotoGP 2021?
Sejak 2019, Mario sudah berkiprah di CEV Moto3 bersama AHRT dan juga berlomba di Red Bull Rookies Cup.
Rutin meraih point, membuat Mario mendapatkan kepercayaan untuk kembali berkiprah di Eropa pada 2020 sebagai musim kedua.
Benar saja, ia rutin 5 besar di CEV Moto3 dan meraih satu podium di Red Bull Rookies Cup.
Lonjakkan performa ini membuatnya kembali terpilih oleh Dorna Sports dan FIM untuk kembali berlomba di OMR KTM RC250 itu pada tahun 2021 dan lanjut di CEV Moto3 membesut Honda NSF250RW.
Baca Juga: Luca Marini, Enea Bastianini, Atau Jorge Martin? Ini Rookie Jagoan Gerry Salim
“Aku senang bisa dapat hasil yang bagus di musim 2020, meski balapan di tengah pandemi, kondisi saya juga sehat-sehat saja," ucap remaja asal Magetan, Jatim itu.
"Tahun depan saya punya target untuk jadi juara dan lebih sering podium karena sudah terbiasa dan makin kenal dengan sirkuit-sirkuit di Eropa,” tutur Mario.
Peraih penghargaan ‘Rider of The Year in Motorsport’ OTOMOTIF Award 2019 ini juga berkesempatan tampil di Mandalika sebagai wildcard, jika ada slot yang tersedia dengan membawa nama AHRT.
Apalagi, regulasi wildcard juga sudah kembali diizinkan oleh Dorna Sports.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR