OtoRace.id - Jika pernah melihat tulisan Snell di belakang helm, maka itu adalah standarisasi helm dunia dengan tingkat keamanan yang tinggi.
Sebagai standarisasi helm pertama di dunia, ternyata ada kisah tragis di balik standar Snell.
Nama Snell berasal dari pembalap yang terkenal di era balap turing Amerika pada tahun 1956, William 'Pete' Snell.
Ia meninggal karena kecelakaan parah yang membuat mobilnya terguling dan menabrak pagar pembatas.
Baca Juga: Baru Mengaku! Ternyata Fabio Quartararo Sempat Terpapar Covid-19 Akhir Tahun Lalu
Kala itu helm hanya berupa batok plastik bulat yang dibalut kulit sapi, memang bisa menahan kerikil yang terlempar karena angin.
Namun tidak bisa melindungi kepala jika terjadi benturan di kecepatan tinggi apalagi balap turing kala itu, mobil yang digunakan tidak memiliki atap.
Kepala William 'Pete' Snell hancur dan menjadi insiden paling tragis dalam sejarah balap turing Amerika, tetapi jadi titik balik standar keamanan.
Para keluarga dan kerabat dari William 'Pete' Snell mendirikan lembaga non-profit bernama Snell Memorial Foudation yang bergerak dalam standar keamanan helm.
Baca Juga: Bos Suzuki Sudah Paparkan Target Tinggi Untuk MotoGP 2021
Baca Juga: Perubahan Jadwal! Dua Seri MXGP Indonesia Berubah Tempat, Fokus Pada Lokasi Wisata
Didirikan sejak 1957, Snell Memorial Foudation sudah menjadi lembaga yang memberikan standar keamanan bagi produsen helm.
Merek helm pertama yang memenuhi standar Snell adalah Bell dengan tipe 500 TX yang juga digunakan untuk balap turing Amerika.
Pada tesnya, Bell 500 TX bisa meredam benturan dalam kecepatan tinggi dan pertama kalinya helm yang tetap dibalit gabus, busa, dan plastik pada bagian terluar.
Meskipun bagian plastiknya rusak, tidak sampai merusak kepala pengguna helm tersebut.
Baca Juga: Marc Marquez Kembali Pakai Baju Balap! Intip Livery Baru Repsol Honda Team
Standar Snell pun dijadikan standar dengan nama lain di berbagai dunia, termasuk Standar Nasional Indonesia (SNI) yang standarisasinya juga disamakan dengan Snell.
Beberapa helm Jepang yang dijual di seluruh dunia pun memiliki standar Snell, seperti Arai, Shoei, dan Kabuto.
Pun dengan HJC yang berstandar Snell. Namun juga ada yang memiliki standar DOT (Departement of Transportation) yang klasifikasinya tetap sama.
Standar keamanan helm yang digunakan untuk balapan dan harian kini berbeda, seperti material yang digunakan, juga pengunci yang digunakan.
Baca Juga: Ada Divisi Mobilitas di IMI Pusat 2021-2024. Tugasnya Apa Sih?
Baik itu jenis fast lock dan micro lock untuk penggunaan helm harian, juga DD Ring yang digunakan untuk ajang balap.
Yang terpenting adalah tetap menggunakan helm saat menggunakan sepeda motor kemana pun dan jangan lupa yang sudah berstandar SNI.
"Standar keamanan di seluruh dunia kini bisa dibilang memang sudah hampir sama, hanya berbeda penamannya saja," kata Simon Mulyadi, Marketing and Communication KYT.
"Kalau di Indonesia ada SNI, di luar negeri ada Snell dan DOT itu kan. Juga beberapa helm Indonesia pakai standar DOT, tergantung kebutuhannya saja, untuk harian atau racing," lanjutnya.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR