OtoRace.id - Balapan MotoGP Qatar 2021 yang digelar di sirkuit Losail berpeluang mengalami perubahan jadwal.
Baru saja dimulai, MotoGP 2021 sudah menemui hambatan.
Menurut prakiraan cuaca, angin badai dengan kecepatan 65 km perjam akan melanda Doha pada hari Minggu (28/3/2021).
CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta, dalam rapat dengan Komisi Keamanan MotoGP kemarin sempat mengusulkan pergeseran jadwal balapan.
Baca Juga: Konsisten 10 Besar di Hari Pertama MotoGP Qatar 2021, Valentino Rossi Komentar Begini
Sesi race kelas MotoGP yang direncanakan digelar pada Minggu malam berpeluang digeser ke hari Senin guna mengantisipasi badai.
Hingga saat ini, Dorna Sports selaku penyelenggara balapan MotoGP belum mengambil keputusan terkait hal tersebut.
Namun, para petinggi jelas tidak ingin kejadian saat tes pramusim MotoGP 2021 kembali terjadi.
Pada hari terakhir tes pramusim MotoGP 2021, badai pasir yang cukup parah melanda Sirkuit Losail.
Baca Juga: Tercepat di Hari Pertama MotoGP Qatar 2021, Jack Miller Kok Malah Ketakutan, Ada Apa Nih?
Alhasil, hanya sebagian pembalap yang turun ke lintasan demi alasan keamanan.
Sejauh ini, usulan menggeser jadwal balapan masih mendapat banyak pertentangan, terutama dari pemilik hak siar.
Dikhawatirkan, pihak stasiun televisi harus merombak total program siaran mereka jika balapan benar-benar digeser.
Pembalap Petronas Yamaha SRT, Valentino Rossi, berpendapat balapan sebaiknya tidak ditunda.
"Saya tidak pernah bermasalah dengan angin yang kuat. Masalahnya adalah berasal dari mana angin itu," ujar Rossi dikutip OtoRace.id dari Speedweek.
Rossi mengatakan angin kencang membawa pasir ke lintasan yang berbahaya untuk para pembalap.
"Saat tes pramusim, anginnya tidak besar. Tapi itu berhembus dari daerah yang berpasir, sehingga berimbas ke permukaan sirkuit," jelas Rossi.
"Jika itu terjadi, akan sangat sulit untuk melakukan balapan. Tapi secara pribadi, saya lebih memilih balapan di hari Minggu," tuturnya memungkasi.
View this post on Instagram
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | Speedweek.com |
KOMENTAR