OtoRace.id - Drama yang sama dirasakan Charles Leclerc pada kualifikasi F1 Azerbaijan di sirkuit Baku (5/6).
Pembalap Scuderia Ferrari F1 Team itu sedang berada di peringkat teratas pada menit terakhir kualifikasi F1 Azerbaijan.
Lalu bendera merah dikibarkan tanda balapan dihentikan sementara, saat itu ada insiden Yuki Tsunoda (Scuderia AlphaTauri Honda) dan Carlos Sainz Jr.
Tak pelak lagi-lagi Charles Leclerc amankan pole position under red flag atau saat bendera merah berkibar, seperti yang ia dapatkan di Monako.
Hal ini membuat Charles Leclerc disebut-sebut hanya sekadar beruntung untuk bisa menjadi pole seater.
"Ini bukan sebuah keberuntungan karena kami menyiapkan untuk kualifikasi sejak sesi latihan dan hasilnya terbukti," tutur Charles Leclerc.
"Hanya saja saya harus lebih waspada untuk tikungan 4,5,6 karena ban tidak bekerja dengan begitu baik sejak Q3," lanjutnya dalam rilis Ferrari.
"Setelah itu saya selalu mengejar ketertinggal di sektor ketiga dan trek lurus sirkuit Baku, saya kompetitif di bagian itu," Charles Leclerc menambahkan.
Baca Juga: Valtteri Bottas Siap Balas Dendam Pada Max Verstappen di F1 Azerbaijan
Dua rival terkuat untuk kandidat juara dunia, Max Verstappen (Red Bull Racing Honda) dan Lewis Hamilton (Mercedes AMG Petronas) berada di belakangnya.
Sedikit mirip juga dengan F1 Monako kala Charles Leclerc dibuntuti Max Verstappen dan satu pembalap Mercedes.
"Saya berharap tidak ada masalah lagi untuk balapan nanti karena saya ingin membuktikan kalau saya kompetitif setelah gagal balapan di Monako," kata Charles Leclerc.
"Harus menjaga Verstappen dan Hamilton tetap di belakang saya adalah hal yang sulit, keduanya selalu punya kejutan," lanjutnya.
Verstappen kini sedang dalam motivasi tinggi setelah memimpin klasemen saat ini.
Sedangkan Hamilton selalu dapat hasil bagus jika balapan di F1 Azerbaijan.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | Ferrari |
KOMENTAR