OtoRace.id - Pada tahun 2015-2016, Ducati Desmosedici GP sedang menjadi motor yang berkembang pesat untuk jadi lebih kompetitif.
Terlebih setelah bergabungnya Gigi Dall'igna sebagai General Manager Ducati Corse dengan beberapa terobosan baru.
Ia adalah sosok yang membuat Ducati menjadi pelopor pengguna winglet di motor MotoGP dan ternyata punya dampak positif yang besar.
Saat itu Gigi Dall'igna membutuhkan sosok pembalap yang agresif dan dinilai sangat cocok dengan keagresifan Ducati Desmosedici GP.
Baca Juga: Jelang F1 Inggris 2021, Formula 1 Resmi Memperlihatkan Mobil Untuk Musim 2022
Tak pelak nama Marc Marquez menjadi yang paling atas untuk bisa dibajak oleh Ducati untuk bergabung di awal 2017.
Hal ini terkuak dari Tuttomotoriweb saat bursa transfer pembalap MotoGP tahun 2016, Gigi Dall'igna sempat memberikan tawaran besar untuk Marc Marquez.
"Ternyata hal itu sangat sulit untuk membawanya dari Honda dan bergabung ke Ducati," tutur Gigi Dall'igna.
"Sampai akhirnya kami merekrut Jorge Lorenzo yang sebenarnya jadi pilihan kedua," lanjut pria asal Italia itu.
Baca Juga: Bos Petronas Yamaha SRT Sebut Franco Morbidelli Bisa Absen 4 Balapan Lagi di MotoGP 2021
Baca Juga: Bos Ducati Bongkar Penyebab Pembalap Alami Kecelakaan hingga Telan Korban Jiwa di MotoGP
"Karena selain Andrea Dovizioso, Jorge Lorenzo adalah sosok lain yang bisa mengalahkan Marc Marquez," Gigi Dall'igna menambahkan.
Namun pada tahun 2017-2019, justru Andrea Dovizioso yang bisa berduel ketat dengan Marc Marquez.
Meski Andrea Dovizioso selalu menjadi runner-up dan Marc Marquez yang selalu keluar sebagai juara dunia.
Tak pelak setelah ditinggal Andrea Dovizioso yang sabatikal dan Marc Marquez yang cedera panjang di MotoGP 2020 membuat peta persaingan berubah drastis di puncak klasemen.
Baca Juga: Maverick Vinales Ungkap Satu Syarat Kepada Tim MotoGP yang Berminat Memboyongnya
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | tuttomotoriweb.it |
KOMENTAR