OtoRace.id - Alrasyid Indo Racing (AIR) menjadi lembaga baru yang fokus pada pembibitan dan penjenjangan pembalap muda di Indonesia.
Bahkan tak cuma sekadar menggelar seleksi dan event saja, AIR akan menggunakan motor yang mereka bangun sendiri.
Dengan nama Alrasyid SND AP10 ini merupakan motor hasil kolaborasi AIR dengan SND Racing.
"Kandungan lokal pada motor ini sekitar 80% karena mesin dan suspensi upside down, kami masih beli dari luar, sisanya bikinan lokal," tutur Harlan Fadhillah, Direktur AIR.
Baca Juga: Andi Gilang Mengaku Moto3 Austria 2021 Adalah Balapan Terbaiknya
"Ban, knalpot, mono shock, gir set, dan sasis semuanya kita bikin dari produsen Indonesia," tambahnya dalam konfrensi pers AIR (17/8).
Sedikit mengulas aspek mesin Alrasyid SND AP10 ini berkapasitas 155 cc dengan transmisi empat percepatan, serta pajang bore-stroke 60x50
Seperti mesin rebah pada motor bebek, untuk mengoperasikannya tidak membutuhkan handle kopling.
Alhasil akan lebih mudah bagi pembalap belia yang baru mengenal motor sport dan belajar berakselerasi, karena pembalap binaan AIR ada di rentang usia 9-16 tahun.
Baca Juga: Rayakan Kemerdekaan Indonesia Ke-76, Lima Pembalap Indonesia Berkiprah di Luar Negeri
Mesin sudah injeksi dan sekilas dari spesifikasi mesin, mirip dengan Ohvale GP-0 yang menjadi motor wajib di FIM MiniGP World Series.
Bedanya, Ohvale GP-0 berkapasitas mesin 160 cc dan memiliki 5 percepatan. Jika lolos dari AIR, maka pembalap binaannya akan lebih mudah beradaptasi.
Lalu soal harga gimana nih, dijual kah? "Untuk harga, kami jamin tidak akan lebih dari 60 juta dan tidak ada surat-surat karena ini racing purpose," papar Rachmat Alrasyid, Presiden Direktur AIR.
"Untuk pemesanan bisa langsung kontak ke saya atau ke Harlan, atau juga bisa ke contact person di instagram AIR," tutupnya.
Baca Juga: Raih Podium Ketiga di MotoGP Austria 2021, Jorge Martin Sebut Rasanya Lebih Istimewa
Seleksi dan pembinaan Alrasyid Indo Racing ini akan dimulai pada akhir Agustus dengan beberapa kompetisi di kota-kota di Jabar, Jateng, dan Jatim sebagai awalan.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR