OtoRace.id - Pembalap Mercedes, Lewis Hamilton mengakui bahwa Kejuaraan Dunia F1 2021 merupakan tahun yang paling sulit yang pernah dijalani.
Lewis Hamilton bersaing ketat dengan rivalnya dari tim Red Bull, Max Verstappen.
Persaingan Lewis Hamilton dan Max Verstappen dalam perebutan gelar juara F1 2021 memang sangatlah sengit.
Kedua pembalap saling berlomba dan bergantian merebut klasemen sementara F1 2021.
Baca Juga: Serba Panas di F1 Amerika 2021, Bikin Kacau Gaya Balap Fernando Alonso
Namun, Lewis Hamilton kini harus rela berada di peringkat kedua dengan 275,5 poin, di bawah Verstappen selaku pemuncak klasemen dengan perolehan 287,5 poin.
Tertinggal 12 poin di klasemen sementara dengan menyisakan lima balapan lagi, Hamilton mengakui bahwa musim yang dijalaninya tahun ini tidak berjalan mulus dan sempurna.
Tetapi, Hamilton terus belajar dan berusaha untuk lebih baik.
Baca Juga: Sirkuit Mandalika Bisa Menggelar F1, Syaratnya Apa Aja ?
"Saya berharap itu akan menjadi perjalanan rollercoaster," kata Hamilton dikutip OtoRace.id dari GPBlog.com.
"Ini luar biasa, ini adalah tahun tersulit di banyak tingkatan, tetapi ada begitu banyak hal positif dan saya benar-benar menikmatinya, bahkan hari-hari yang sulit," imbuh Hamilton.
"Itu pasti bisa lebih baik dalam arti bahwa kami kehilangan poin, kami tidak selalu sempurna, tetapi Anda bisa belajar banyak," terangnya.
Hamilton menambahkan, dia juga mengaku senang terhadap tim Mercedes yang terus bekerja sama tanpa henti dengannya.
Baca Juga: Hasil Balap F1 Amerika 2021 - Max Verstappen Menang usai Atasi Tekanan Lewis Hamilton
Pemilik tujuh gelar juara dunia F1 itu pun bangga bisa menjadi bagian dari tim Mercedes.
"Kami telah bersatu setelah semua pengalaman yang kami alami, menang atau kalah, dan saya menyukai tempat saya bersama tim saya," ungkapnya.
"Terutama hal-hal yang kami lakukan di luar trek bersama, saya selalu bangga dengan tim saya dan apa yang telah kami capai bersama di trek," tuturnya.
View this post on Instagram
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | gpblog.com |
KOMENTAR