OtoRace.id - Mario Aji, pembalap berbakat yang berasal dari Magetan, Jatim yang akan segera melangkah ke ajang balap dunia Moto3 2022.
Dalam sejarah, Mario Aji adalah pembalap kedua dari Jawa Timur yang berkiprah di ajang balap dunia setelah Gerry Salim sebagai wildcard 2019 lalu.
Tahun ini pun Mario Aji sudah berkiprah sebagai wildcard pada seri Moto3 Emilia Romagna.
Lalu tahun depan akan berkiprah di ajang 250 cc setahun penuh di bawah naungan Honda Team Asia.
Baca Juga: Pramac Racing Siap Rekrut Tim Manajer Baru, Ponakan Legenda MotoGP yang juga DJ Terkenal
Sebagai pembalap berprestasi, Mario Aji pun diajak bertemu Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa pada (1/12) lalu.
Ada harapan yang ditujukan pembalap binaan Astra Honda Racing Team itu saat bertemu Khofifah di kantornya.
"Saya berharap agar pebalap liar difasilitasi bakatnya, karena balap liar di jalan sangat berbahaya," kata Mario dilansir dari Kompas.com
Pembalap berjuluk Super Mario itu juga meminta doa kepada Khofifah agar diberi kelancaran dalam mengikuti ajang Moto3 2022. "Saya minta restu kepada Ibu Gubernur agar diberi kelancaran," terangnya.
Baca Juga: Valentino Rossi Wariskan Sosok Penting Ini Kepada Marco Bezzecchi di MotoGP 2022
Baca Juga: Ternyata Part Ini Komponen Paling Sering Diganti di Motor MotoGP
Khofifah mengaku bangga bahwa ada warga Jawa Timur yang berlaga di ajang balap internasional.
"Saya harap Mario menjadi inspirasi pemuda-pemuda lainnya di Jawa Timur. Bahwa dengan tekun berlatih dan belajar, cita-cita pasti akan tercapai," terang Khofifah.
Dengan difasilitasi sirkuit permanen, maka kasus balap liar di Jatim akan jauh berkurang, khususnya di Magetan, kota asal Mario.
Sejauh ini di Jatim hanya punya sirkuit permanen dan yang milik negara baru ada di Surabaya, tepatnya di Gelora Bung Tomo.
Baca Juga: Jelang F1 Arab Saudi 2021, Bos Mercedes Yakin Lewis Hamilton Bisa Atasi Max Verstappen
Padahal banyak pembalap nasional berasal dari Jatim. Sedikit berbeda dengan Jateng yang sudah punya sirkuit Mijen di Semarang dan punya sirkuit Boyolali.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR