Hal ini membuat para petinggi tim Mercedes mempertanyakan keputusan tersebut.
Terlihat dari siaran di televisi, Toto Wolf selaku tim principal Mercedes F1 mempertanyakan keputusan tersebut melalui komunikasi radio.
Pasalnya, keputusan tersebut seolah memberikan keuntungan lebih bagi Max Verstappen yang beberapa lap sebelumnya memanfaatkan munculnya safety car untuk mengganti ban baru super soft di pit.
Sementara, atas perintah tim, Lewis Hamilton tetap berada di trek dengan kondisi ban hard yang sudah mulai mengalami keausan.
Maka itu, lap terakhir alias final lap (58) menjadi pertarungan yang nampak tidak seimbang bagi Lewis Hamilton.
Itu lantaran Max Verstappen yang sebelumnya berada empat mobil dari Lewis Hamilton pun bisa menyusul pembalap di depan dan berada di samping Hamilton.
That extraordinary final lap of the 2021 title race in full ????#AbuDhabiGP ???????? #F1 pic.twitter.com/kknTMDfpAF
— Formula 1 (@F1) December 12, 2021
Atas kondisi tersebut, tim Mercedes F1 pun melayangkan protes mengenai keputusan dari race director F1.
Mercedes telah memprotes terhadap klasifikasi yang ditetapkan pada akhir Kompetisi.
Hal itu terkait dengan dugaan pelanggaran Pasal 48.8 dan 48.12 Peraturan Olahraga FIA.
Wah, kalau protesnya diterima, bagaimana dengan hasil balap dan juga gelar juara dunia F1 yang sudah disandang Max Verstappen nih ya?
Baca Juga: Komentar Pertama Max Verstappen Setelah Kunci Gelar Juara Dunia F1 2021
BREAKING: Mercedes have protested "against the classification established at the end of the Competition", relating to alleged breaches of Articles 48.8 and 48.12 of the FIA Sporting Regulations#AbuDhabiGP ???????? #F1 pic.twitter.com/bO6BLN8lv5
— Formula 1 (@F1) December 12, 2021
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | F1.com |
KOMENTAR