Frustrasi yang berlebihan karena berada di posisi buncit membuat Vinales melakukan blayer gas pada beberapa lap terakhir.
Vinales sebenarnya sudah meminta maaf, tetapi masa depannya di Yamaha tak terselamatkan.
Pengabdian Vinales di Yamaha berakhir pada musim kelimanya, ia gagal mencapai tujuan bergabung dengan Yamaha yaitu menjadi juara MotoGP.
Vinales diragukan akan menjadi juara dunia di kelas premier, setidaknya demikian pendapat dari Lin Jarvis.
Mentalitas yang kurang kuat disebut Jarvis tidak akan membawa Vinales ke target yang diharapkan.
"Dia memiliki talenta untuk menjadi juara dunia, tetapi saya tidak tahu apakah dia memiliki kekuatan mental," ucap Jarvis, dilansir OtoRace.id dari Tuttomotoriweb .
Jarvis bahkan tidak segan berbicara lebih jauh dengan mengatakan bahwa aspek mental bukan sesuatu yang bisa diperbaiki.
"Itu bukan sesuatu yang bisa diperbaiki dan bukan lagi masalah kami," sambung pria berkebangsaan Inggris Raya itu.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | tuttomotoriweb.it |
KOMENTAR