OtoRace.id - Ajang balap MotoGP digelar di berbagai sirkuit yang ada di berbagai negara dan butuh dana yang tidak sedikit bagi pabrikan agar timnya bisa balapan.
Satu unit mesin motor MotoGP harganya ada di kisaran 200.000 euro (Rp 3,4 miliaran) hingga 250.000 euro (Rp 4,3 miliaran) (kurs 1 euro Rp 16.175 pada Sabtu, 26 Desember 2021).
Untuk tim satelit yang ingin menyewa motor MotoGP dari pabrikan, biaya yang dibutuhkan adalah 2 juta euro (Rp 34,9 miliaran) per musim per pembalap.
Tim tersebut akan mendapat dua unit motor dan peningkatan yang sedang dikembangkan, tapi belum termasuk spare part.
Baca Juga: Tak Ada Perseteruan Panas, Francesco Bagnaia Sebut MotoGP Saat Ini Telah Berubah
Di sisi lain, motor pabrikan, biasanya memiliki total biaya 3 juta euro (Rp 52,4 miliaran).
Tentunya, butuh dana yang sangat besar jika suatu tim ingin memilikinya.
Agar ada bayangan seberapa besar biayanya, ada beberapa rincian dari komponen motor.
Perangkat elektronik harganya mencapai 100.000 euro (Rp 1,7 miliaran), sudah termasuk sensor, kabel, dan panel.
Baca Juga: 5 Juara Dunia Di Bawah Usia 25 Tahun, Salah Satunya Bertakhta di Indonesia
Untuk panelnya sendiri, bisa mencapai 2.500 euro (Rp 43,6 jutaan).
Tidak ada perangkat elektronik yang harganya kurang dari 1.000 euro (Rp 17,4 jutaan).
Sistem pengereman tak kalah mahalnya, untuk itu FIM membatasi harganya.
Untuk seperangkat rem depan, sudah dipatok 70.000 euro (Rp 1,2 miliaran), di luar pajak.
Baca Juga: Jack Miller Nilai Marc Marquez Telah Berkontribusi Besar Bagi MotoGP
Dengan harga sekian, sudah mendapatkan tiga pasang kaliper, tiga silinder, 10 rem cakram karbon, dan 28 kampas rem.
Jika tim butuh lebih dari itu, maka harus membayarnya secara terpisah.
Tak lupa, tim balap juga harus menyiapkan biaya perbaikan.
Saat pembalap terjatuh dan motor hanya terseret beberapa meter, biayanya sekitar 15.000 euro (Rp 262 jutaan) hingga 20.00 euro (Rp 349 jutaan).
Baca Juga: Valentino Rossi Kasih Wejangan Untuk Pembalap MotoGP Usia di Atas 30 Tahun
Biaya tersebut sudah termasuk untuk perbaikan bodi, footstep, tuas rem atau kopling, rem belakang, atau komponen lain yang mengalami kerusakan.
Sedangkan jika pembalap terjatuh hingga motor terpental ke udara, biaya perbaikannya bisa sampai 100.000 euro (Rp 1,7 miliaran).
Biaya sebanyak itu untuk perbaikan roda, rem cakram, suspensi, radiator, dan sensor-sensor.
Jika kecelakannya sampai merusak swingarm, sasia, perangkat elektronik, tangki bahan bajar, atau mesin, perbaikannya tak kurang dari 500.000 euro (Rp 8,6 miliaran).
Baca Juga: Mario Aji Bawa Mimpi Besar Sang Ayah Ke Kancah Balap Dunia Moto3 2022
Tapi, itu masih belum termasuk transportasi, kendaraan, dan keperluan lainnya yang jika dijumlahkan bisa lebih dari 2 juta euro (Rp 34,9 miliaran).
Tiap seri MotoGP normalnya selalu digelar di sirkuit yang berbeda, bisa berbeda negara, serta bisa juga berbeda benua.
Biaya perjalanan untuk satu anggota tim bisa mencapai 1.200 euro (Rp 20 jutaan) untuk tiap serinya.
Jika satu tim ada 30 orang, total biaya dalam satu musim bisa mencapai 700.000 euro (Rp 12,2 miliaran).
Baca Juga: Marc Marquez Pesimis, Tak Yakin Juara Dunia MotoGP 2022, Tapi Bisa Menang Balap
Tapi, itu belum termasuk biaya lain jika pimpinan tim, pebalap, hingga manajer ingin menggunakan penerbangan kelas satu.
Karyawan di hospitality juga tak kalah pentingnya.
Hospitality sendiri berguna untuk tempat pebalap dan tim sarapan atau makan siang, serta menerima tamu.
Biaya untuk satu musim bisa mencapai 600.000 euro (Rp 10,4 miliaran).
Tapi, itu masih belum termasuk transportasi, kendaraan, dan keperluan lainnya yang jika dijumlahkan bisa lebih dari 2 juta euro (Rp 34,9 miliaran).
Salah satu biaya terbesar dan terpenting di MotoGP adalah ban.
Motor MotoGP menggunakan ban dengan spesifikasi tertentu untuk tiap sirkuit.
Artinya, ban diproduksi dengan kompon tertentu sesuai kebutuhan.
Untuk memasok ban pada semua tim MotoGP, Michelin harus mengeluarkan biaya lebih dari 1,2 juta euro (Rp 20,8 miliaran) tiap serinya.
Baca Juga: Valentino Rossi Berperan Besar Untuk Negara, Perdana Menteri Italia Sampaikan Rasa Terima Kasih
Biaya tersebut sudah termasuk ban dan teknisi serta asistennya.
Biaya termahal lainnya tentu serat karbon (carbon fibre) yang merupakan bahan baku untuk membuat fairing dan banyak komponen lainnya.
Harga serat karbon 2 euro (Rp 34.900) per 100 gram, sementara baja, hanya 0,2 euro Rp 3.490 per 100 gram.
Material paling mahal adalah magnesium yang biasa digunakan untuk membuat pelek yang harganya bisa mencapai 4.000 euro (Rp 69,9 jutaan).
View this post on Instagram
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | Boxrepsol.com |
KOMENTAR