Ia meyakini bahwa debut Fabio Quartararo di MotoGP 2019 terbantu dengan Yamaha merupakan motor yang ramah pada segala jenis gaya balap.
"Kami memasuki situasi yang berbeda. Fabio memulai karier di Yamaha, proyek yang sudah berjalan selama bertahun-tahun dan dapat motor yang bisa langsung dipahami semua orang," kata Fernandez dikutip OtoRace.id dari Tuttomotoriweb.
"Sementara itu, saya masuk ke dalam proyek yang baru berjalan sejak 2017," jelasnya.
Meski mereka sudah mengoleksi 13 podium dan 5 kemenangan, Fernandez melihat pabrikan Austria tersebut belum punya performa yang cukup konsisten.
Baca Juga: Sebagai Bentuk Penghormatan, Dorna Sport Berencana Nama Valentino Rossi Jadi Nama Trofi di MotoGP
Artinya, KTM masih punya tugas menumpuk dalam mengembangkan RC16 menjadi motor yang sangat mumpuni.
"KTM adalah proyek yang masih sangat muda, hingga kadang mereka meraih hasil baik dan kadang tidak," ungkapnya.
"Memperebutkan gelar dunia ketika Anda bahkan belum pernah meraih 2-3 kemenangan beruntun jelas agak sulit," tuturnya.
Ketika ditanya soal target, Fernandez mengaku hanya ingin merebut gelar Rookie of the year alias debutan terbaik di MotoGP 2022.
"Saya akan mencoba memperebutkan gelar debutan terbaik. Itu satu-satunya target yang saya punya," tutupnya.
View this post on Instagram
| Editor | : | Eka Budhiansyah |
| Sumber | : | tuttomotoriweb.it |
KOMENTAR