OtoRace.id - Sudah enam tahun lebih berlalu sejak balapan terkahir M. Fadli Imammudin pada ajang ARRC di kelas Supersport 600 (SS600).
Kala balapan kedua ARRC Indonesia, M. Fadli berhasil jadi pemenang dan berselebrasi hingga akhirnya insiden mengerikan terjadi.
Fadli ditabrak dari sisi kiri oleh pembalap AP Honda Racing Thailand, Sawangsat hingga berujung kaki kiri Fadli diamputasi.
Masa penyembuhan berlangsung cukup lama, serta pembalap yang akrab disapa Komandan ini memberanikan diri untuk kembali ke sirkuit.
Baca Juga: Buru Gelar Juara MotoGP 2022, Francesco Bagnaia Gunakan Rahasia Valentino Rossi
Tahun 2016 ia kembali ke Sentul sebagai mentor dari Astra Honda Racing Team (AHRT), tim yang ia bela sampai 2015.
Ia diajak naik ke podium kala Andi Gilang menang Kejurnas IRS. Podium pertama yang ia tinggalkan di ARRC 2015 pun diberikan, semua memberi tepuk tangan.
Mata berbinar jelas terlihat, tetapi juga ada ketakutan mata M. Fadli melihat tempat kecelakaan yang merenggut karier balapnya.
"Seneng bisa balik podium, sama Gilang. Tapi ada takut juga setiap melihat tribun, dekat sama kecelakaan saya," kata M. Fadli kepada OtoRace kala itu.
Baca Juga: Kaleidoskop F1 2021 - 7 Momen Penentuan Perebutan Gelar Juara Dunia
Baca Juga: Sebagai Bentuk Penghormatan, Dorna Sport Berencana Nama Valentino Rossi Jadi Nama Trofi di MotoGP
Ayah dari dua orang anak itu sedang menyesuaikan diri dengan kaki prostetiknya serta berlatih sepeda untuk membiasakan otot kaki kirinya.
"Untung yang hilang kaki kiri, masih bisa sepedahan, naik mobil matic, sama Vespaan, hahaha," seloroh M. Fadli.
Dari berlatih sepeda itu lah yang membuka karier barunya sebagai atlet sepeda di kancah paralimpik.
Komandan direkrut oleh National Paralympic Committee (NPC) sebagai atlet sepeda guna berlomba di ajang Asian Games dan Olimpiade dalam waktu dekat.
Baca Juga: Tidak Disangka, Honda dan Yamaha Tertarik Tiru Teknologi Motor Aprilia di MotoGP
Hasilnya pun sangat bagus, M. Fadli berhasil amankan medali perunggu, perak, dan emas. Lalu mendapat kesempatan untuk lolos Olimpiade Tokyo 2020.
"Karena saya yakin, satu rejeki ditutup, rejeki lain akan terbuka lebar. Udah enggak bisa bikin bangga Indonesia di balap motor, tetapi di balap sepeda ternyata," ucap Fadli.
"Balap motor bisa sesekali track day. Insting kompetisi masih tetep sama, sama-sama roda dua. Sama-sama slipstreaming juga," pungkasnya.
Kini ia disibukkan dengan berbagai latihan untuk SEA Games mendatang, lalu menjadi mentor utama dari sekolah balapnya, 43 Racing School.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR