OtoRace.id - Ada fakta unik mengenai skuat Scuderia Ferrari F1 Team yang selalu terjadi setiap tahunnnya.
Yaitu pembalap baru akan lebih baik daripada pembalap yang lebih senior. Hal ini sudah terjadi sejak era Fernando Alonso kala lebih bersinar daripada Kimi Raikkonen.
Lalu Sebastian Vettel pun lebih baik dari Kimi Raikkonen. Begitu era berganti, Charles Leclerc juga jauh lebih baik dari Sebastian Vettel.
Duet termuda dilakukan, Charles Leclerc dan Carlos Sainz pada 2021.
Baca Juga: Tak Cuma di Piala AFF 2020, Thailand Ungguli Indonesia di Berbagai Ajang Balap
Benar saja, Carlos Sainz lebih baik secara hasil daripada Leclerc.
Pola seperti ini biasanya selalu berujung pembalap baru yang digeser jadi pembalap andalan.
Namun ada beberapa aspek yang membuat duet Charles Leclerc dan Carlos Sainz Jr tidak bisa saling menggeser.
"Kami juga punya peraturan untuk tidak melabeli pembalap nomor satu atau nomor dua, semuanya akan berjalan tergantung sesuai hasil yang mereka dapatan," tutur Mattia Binotto, Pimpinan Scuderia Ferrari F1 Team.
Baca Juga: Reli Dakar 2022 - Ingin Runtuhkan Dominasi Honda, KTM Ingin Terapkan Gaya Balap Motocross
Baca Juga: Brembo Jelaskan Aksi Stoppie yang Sering Dilakukan Toprak Razgatlioglu dan Jack Miller
"Jika ada satu pembalap yang pencapaiannya lebih bagus dari segi kejuaraan, maka rekannya harus dibantu, siapa pun itu," lanjutnya dilansir dari Crash.
Alasan kedua juga dari segi kontrak, Ferrari tidak bisa begitu saja menggeser Charles Leclerc karena ia punya lima tahun kontrak sampai 2024.
Lalu Carlos Sainz lebih berpengalaman dibandingkan Leclerc dari segi pengalaman karena lebih dulu masuk ke F1.
Ia pernah menggunakan mesin Ferrari kala berkiprah bersama Toro Rosso, sehingga saat di tim pabrikan tak butuh waktu lama untuk beradaptasi.
Baca Juga: Diperkuat Maverick Vinales dan Aleix Espargaro, Aprilia Optimis Sambut MotoGP 2022
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | Crash.net |
KOMENTAR