OtoRace.id - Berbagai kompetisi kini sedang memfokuskan untuk bisa membuat kendaraan yang ramah lingkungan.
Bahkan tanpa emisi dengan kendaraan listrik seperti Formula E, Moto E, dan Xtreme E.
Formula 1 pun sedang mencoba untuk menggunakan bahan bakar yang tidak semuanya dari fosil, dengan tambahan 10% ethanol.
Lalu MotoGP kini memutar otak karena sejauh ini, MotoGP, Moto2, dan Moto3 masih menggunakan bahan bakar konvensional.
Meskipun kompetisi Moto E kini sedang berkembang pesat, tetapi gerakannya belum semasif tiga kelas lainnya.
Hal ini pun memunculkan pendapat dari Lin Jarvis, General Manager Yamaha Factory Racing.
"Ducati sudah memberanikan diri untuk membangun motor listrik dan akan segera digunakan di Moto E, sebuah langkah yang bagus," urai Lin Jarvis.
"Yamaha akan segera mengikuti langkah tersebut, mungkin tidak akan langsung ke ajang balap tertinggi, bisa di regional terlebih dahulu," imbuhnya dilansir dari Tuttomotoriweb.
"Untuk bisa dibawa ke MotoGP, jelas akan menjadi sebuah langkah yang besar," Lin Jarvis menambahkan.
Sampai akhir 2026, MotoGP dipastikan masih menggunakan bahan bakar konvensional dan pada 2027 akan dipertimbangkan mengenai bahan bakar rendah emisi.
Pun dengan masa depan Moto E seperti penambahan jumlah seri atau menjadikannya kelas reguler dari Moto2 yang ikut balapan di semua seri.
Baca Juga: MotoGP 2022 Belum Mulai, Fabio Quartararo Sudah Rindu Berduel dengan Sosok Ini
View this post on Instagram
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | tuttomotoriweb |
KOMENTAR