OtoRace.id - Era teknologi hybird di WRC dimulai pada seri pembuka di Monte Carlo, Monako.
Ajang WRC Monte Carlo sudah berjalan delapan Special Stage (SS) dan menunjukkan persaingan ketat dua pembalap legendaris.
Sebastien Loeb dan Sebastien Ogier sama-sama bersaing di dua peringkat teratas membuat dua pereli dengan jumlah gelar juara dunia terbanyak WRC ini sangat menarik.
Sebastien Loeb memiliki sembilan gelar juara dan Sebastien Ogier delapan gelar juara dunia.
Keduanya hanya berjarak 9,9 detik pada akhir SS 8 (21/1) membuat rivalitas dua pembalap legendaris ini sangat ditunggu.
"Empat stage pertama saya masih menjalani adaptasi dengan teknologi hybrid ini, setelah itu semua tidak ada masalah," ujar Sebastien Loeb.
"Saya selalu suka balapan di Monte Carlo. Hingga akhirnya saya membuka selisih cukup besar dan Ogier pun datang," lanjutnya dalam situs resmi WRC.
"Saya juga menanti persaingan ini dengan junior, pereli yang saya anggap seperti adik sendiri," tutur Loeb.
Pada dua tahun lalu, Sebastien Loeb memang hanya berkompetisi di beberapa seri saja.
Baca Juga: Jelang F1 2022 - Mercedes Perbaiki Performa Turbo Untuk Mendongkrak Kecepatan
Pun ia tak bersaing di papan atas. Apalagi, ia menggunakan Ford yang tak lagi kompetitif.
Tak pelak pada WRC Monte Carlo hari Jumat ini seperti merayakan Sebastien Loeb dan Ford kembali ke papan atas di era baru WRC dengan mobil hybrid.
"Tidak ingin melakukan kesalahan apapun, karena ada kecelakaan yang cukup mengerikan di hari Jumat," ujar Sebastien Loeb.
"Senang melihat para pereli Rally2 itu baik-baik saja. Hanya saja ada sesal dari mereka karena tidak bisa menyelesaikan seri pertama ini," tutupnya.
Pereli yang kecelakaan adalah Adrien Formaux yang juga menggunakan Ford Puma.
Baca Juga: Target Tak Muluk-muluk, Aleix Espargaro dan Aprilia Fokus Lima Besar MotoGP 2022
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | wrc.com |
KOMENTAR