OtoRace.id - Apresiasi besar untuk anak bangsa lantaran tidak sedikit yang menjadi bagian dari Race Control di tes MotoGP Indonesia 2022 di sirkuit Mandalika (11-13/2).
Salah satunya Eddy Saputra, pria yang saat ini juga menjabat dalam kepengurusan PP IMI sebagai Wakil Ketua Umum Olahraga Sepeda Motor dan juga Direktur Off-Road Roda Dua.
Peran sebagai Race Control, tentu tidak sembarang lantaran mengusung tugas untuk memimpin jalannya balap.
Paling terlihat, tugas Race Control untuk mengatur keluarnya safety car, dikibarkannya bendera kuning maupun merah, memastikan lintasan aman untuk dipakai balapan, dan juga peran lainnya.
Memang, jika dibandingkan dengan tugas Race Control di dunia balap nasional dan internasional seolah tidak ada bedanya.
Seperti diungkap Eddy Saputra kepada GridOto.com, secara garis besar tugasnya memiliki kesamaan.
“Tugas-tugasnya sama, karena apa yang kami kerjakan di IMI juga dilakukan di Federation Internationale de Motocyclisme (FIM),” bilang Eddy Saputra dari sirkuit Mandalika.
“Karena di atas IMI itu ada FIM, dan kami menjalankan balapan selalu sesuai dengan aturan FIM,” tambah pria yang saat ini bertugas di bawah komando Mike Webb, selaku Race Director MotoGP.
Namun Eddy Saputra tidak memungkiri bahwa tetap ada beberapa hal yang membedakan tugas Race Control dalam penyelenggaraan balap di tingkat nasional dengan dunia seperti MotoGP.
Baca Juga: Mendadak Linglung, Raul Fernandez Harus Akhiri Hari Ketiga Tes MotoGP Indonesia 2022 Lebih Awal
Hal ini lebih terkait dengan regulasi yang berbeda, jenis balapan yang berbeda, maupun jenis motor yang digunakan.
“Soal pencatatan kejadian juga, misalnya kalau di MotoGP ini setiap menit itu selalu ada catatan kejadian,” aku pria Pak Haji, sapaan akrabnya di sela-sela kesibukannya pada tes MotoGP Mandalika ini.
“Sementara kalau di balapan lokal itu paling hanya ada catatan kalau ada yang celaka,” kekehnya.
Namun ia menegaskan bahwa IMI terus berusaha untuk meningkatkan standar pelaksanaan balap di Indonesia agar setara dengan dunia.
Salah satu hal yang sudah dilakukan adalah meminta FIM mengadakan pelatihan dan seminar yang khusus dilakukan untuk melatih para anggota Race Control dari Indonesia.
Untuk saat ini, pihaknya tengah memilih sepuluh kandidat terbaik untuk didaftarkan namanya pada pelatihan tersebut.
“Itu langkah awal dan prosesnya (untuk penyelenggaraan balap di Indonesia agar setara dengan dunia) pasti tidak sebentar.
“Tapi itu harus dilakukan untuk kemajuan dunia balap di Indonesia,” tutup Eddy Saputra.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR