Saat hujan deras turun, rekan setim Marc Marquez ini sudah tahu ritme balapnya akan menurun hingga akhirnya finish di posisi 12.
"Di kondisi kering, saya cukup kompetitif. Hanya saja ada beberapa bagian yang cukup sulit ditebak, khususnya di sektor pertama," ujar Pol Espargaro.
"Selain aspal, juga drainase harus segera diperbaiki agar tidak ada air tergenang di sirkuit dengan waktu yang cukup lama," imbuhnya.
Penjelasan Pol Espargaro menegaskan curah hujan di MotoGP Indonesia 2022 jauh lebih besar dibandingkan WSBK Indonesia bulan November 2021 silam.
Sebab meski hujan deras saat WSBK Indonesia, tidak ada genangan air saat balapan.
Sedangkan MotoGP Indonesia 2022 ada genangan air di beberapa titik.
Yuk dievaluasi yuk, sehingga MotoGP Indonesia 2023 menjadi lebih baik lagi.
Baca Juga: Crash Parah di MotoGP Indonesia 2022, Akhirnya Marc Marquez Buka Suara
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR