OtoRace.id - Dua kali sudah Mario Suryo Aji memulai balapan dari barisan depan yang ia dapatkan di Mandalika dan Portugal.
Namun keduanya punya cara balapan yang sama, Mario Aji sama-sama merosot dari barisan depan dan harus finish di posisi belasan.
Sewaktu di Mandalika, Mario Aji masih finish di posisi 14 dan mendapatkan 2 point pada balapan kandang.
Sedangkan kala Moto3 Portugal, pembalap Honda Team Asia ini finish di posisi 16, sangat dekat dengan satu point di posisi 15.
Meski ada rasa penasaran, Mario Aji cukup puas dengan sepanjang akhir pekan yang ia dapatkan di Portimao.
Mulai dari jadi yang tercepat di sesi latihan, kompetitif di kualifikasi dan bersaing pada barisan depan Moto3 yang sangat ketat.
"Setidaknya kini saya bisa bertahan cukup lama di barisan depan, dengan para pembalap Moto3 yang berpengalaman," urai Mario Aji dalam rilis Honda Team Asia.
"Saya masih bisa bertahan di 10 besar pada beberapa lap awal dan itu sangat menarik karena saya harus punya ritme yang benar-benar konsisten agar tidak tersusul," imbuhnya.
"Tapi ban jadi tergerus habis, posisi saya menurun jauh pada separuh kedua balapan dan saya harus mempertahankan posisi 16 dengan baik karena dekat dengan poin." tambahnya.
Baca Juga: Finis Kedua, Johann Zarco Akui Ketangguhan Fabio Quartararo di MotoGP Portugal 2022
Namun ini jadi pelajaran berharga bagi Mario dalam debutnya di balap dunia, karena Moto3 terbilang kompetisi yang jauh lebih keras daripada Moto3 dan Moto2.
Berdasarkan pengamatan, Mario Suryo Aji juga harus menurunkan berat badan karena kini ia berpostur tinggi dan besar.
Secara bentuk badan lebih cocok untuk di Moto2 dibandingkan di Moto3, sehingga jika berkiprah di kelas ringan maka bobot tubuh juga harus dibikin lebih ringan.
Baca Juga: Bukannya Marah, Joan Mir Tunjukkan Sikap Dewasa Usai Ditabrak Jack Miller di MotoGP Portugal 2022
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | Honda Team Asia |
KOMENTAR