Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

MotoGP 2022

Jadi Rookie Terbaik di Awal MotoGP 2022, Marco Bezzecchi Enggan Besar Kepala

Nur Pramudito - Selasa, 10 Mei 2022 | 06:30 WIB
Dengan raihan dua kali finis 10 besar, Marco Bezzecchi mencuat sebagai debutan paling impresif dalam enam balapan pertama MotoGP 2022
MotoGP
Dengan raihan dua kali finis 10 besar, Marco Bezzecchi mencuat sebagai debutan paling impresif dalam enam balapan pertama MotoGP 2022

OtoRace.id - Pembalap Mooney VR46 Racing Team, Marco Bezzecchi tidak mau besar kepala meski jadi rookie alias debutan yang paling bersinar selama enam seri pembuka di MotoGP 2022.

Marco Bezzecchi mengaku masih perlu banyak belajar agar bisa tampil lebih matang lagi.

Dalam enam seri yang sudah berjalan, Marco Bezzecchi secara tidak terduga berhasil menobatkan diri sebagai rookie dengan perolehan poin paling banyak.

Ia bahkan mengungguli rookie-rookie lain yang lebih populer seperti Raul Fernandez ataupun Remy Gardner.

Meskipun perolehan poinnya paling banyak di antara pebalap pendatang yang lain, Bezzecchi tetap merendah.

Ia mengaku bahwa dirinya masih butuh banyak belajar agar bisa tampil konsisten.

Dalam beberapa hal, ia juga masih kurang paham terkait beberapa kejadian yang dilewatinya.

Ia berharap dengan pengalaman itu, ia bisa berkembang jadi pebalap yang lebih solid seiring berjalannya waktu.

"Di MotoGP, Anda harus belajar banyak tentang motor dan gayanya. Saya kira Anda tidak pernah berhenti belajar ketika datang ke kategori ini," kata Bezzecchi dikutip OtoRace.id dari Motosan.es.

Baca Juga: Andrea Dovizioso Habis Dimakan Zaman, Murid Valentino Rossi Jadi Pengganti

"Kadang-kadang saya tidak mengerti tentang ban. Saya juga tidak paham kenapa bisa sampai mengalami kecelakaan," lanjut Bezzecchi.

"Jika saya tidak merasakan ban dan tidak percaya diri, terkadang saya membuat kesalahan," imbuhnya.

"Terkadang saya tidak mengerti respons ban depan. Tetapi ketika saya merasa baik, itu berjalan cukup baik," jelas Bezzecchi.

Bezzecchi lalu mengungkapkan, dua hal yang menyulitkannya adalah melakukan pengereman saat memasuki tikungan.

Dia pun harus bekerja keras guna mengatasi problem tersebut, walau secara umum merasa nyaman.

"Ada juga area yang mana saya masih butuh waktu," ucapnya.

"Di MotoGP, gaya berkendara berbeda untuk motor yang berbeda. Meniru Fabio Quartararo atau Alex Rins tidak mungkin," ucao pembalap berusia 23 tahun tersebut.

"Itulah mengapa Anda harus melihat kepada sesama pengendara Ducati," pungkasnya.

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Otorace (@otorace.1d)

Editor : Eka Budhiansyah
Sumber : Motosan.es

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa