OtoRace.id - Formula E Jakarta 2022 akan digelar di Sirkuit Ancol, Jakarta Utara.
Seperti diketahui Formula E jakarta 2022 akan digelar pada 4 Juni mendatang.
Menariknya, beberapa mantan pembalap F1 akan meramaikan balapan Formula E Jakarta 2022.
Berikut pembalap yang akan tampil di Formula E Jakarta 2022 yang pernah balapan di F1.
Tahun 2022 menjadi musim ketiga bagi Andre Lotterer bersama Porsche di Formula E.
Pembalap yang punya kewarganegaraan Jerman dan Belgia tersebut sebelumnya juga punya pengalaman di F1 ketika membela Caterham pada 2014.
Kala itu ia hanya tampil di satu balapan, yakni F1 Belgia untuk menggantikan Kamui Kobayashi.
Sayang, ia hanya bertahan satu lap saja di lintasan usai mobilnya mengalami masalah.
Sebelumnya, Andre Lotterer juga sempat menjadi pembalap pengganti bagi Jaguar pada 2002.
Baca Juga: Hati-hati Website dan Reseller Tiket Palsu Formula E Jakarta 2022, Penjualan Tiket Resmi Cek di Sini
Pascal Wehrlein merupakan rekan setim dari Andre Lotterer di Porsche dalam tiga musim terakhir.
Sebelumnya, Pascal Wehrlein juga pernah menjadi rekan setim Rio Haryanto kala keduanya membela Manor Racing pada F1 2016.
Kala itu ia berhasil menyumbang satu poin di F1 Austria.
Semusim berselang ia kemudian bergabung dengan Sauber dan berduet dengan Marcus Ericsson.
Sayang, ia hanya menempati urutan ke-18 klasemen akhir dengan meraih 5 poin sepanjang musim yang membuat kontraknya tak diperpanjang oleh Sauber.
Lucas Di Grassi hanya pernah berlaga satu musim di F1, tepatnya pada 2010 dengan membela Virgin Racing.
Mengemudikan mobil terburuk di lintasan jelas membuat Luca Di Grassi tak sekalipun meraih poin dan itu menjadi akhir kariernya di F1.
Grassi kemudian melanjutkan petualangannya di ajang Formula E pada 2014/2015 dengan membela Audi.
Musim ini Grassi berpindah tim ke Venturi Racing.
Baca Juga: Mobil Formula E Tiba di Jakarta, Tes Lintasan Dijadwalkan 27 Mei Mendatang
4. Sebastien Buemi
Sebastien Buemi punya pengalaman selama tiga musim di F1 sejak 2009 hingga 2011 dengan membela Toro Rosso.
Namun, ia kesulitan bersaing di papan atas dan lebih sering berkutat di barisan belakang.
Buemi kemudian mencoba ajang Formula E pada musim 2014/2015 dengan membela
Dams.
Tak butuh waktu lama, ia langsung menjadi juara dunia di musim keduanya.
Selain itu, pembalap asal Swiss ini juga tercatat tiga kali meraih runner up.
Stoffel Vandoorne sempat menjadi rekan satu tim Fernando Alonso kala keduanya membela McLaren pada F1 2017 dan 2018.
Sayang, kala itu McLaren tengah dalam performa buruk usai Honda gagal membuat mesin yang kompetitif.
Usai kariernya berakhir di F1, Vandoorne kemudian pindah ke Formula E dengan membela HWA pada 2018 sebelum menjalin kerja sama dengan Mercedes semusim berselang.
Bersama tim Mercedes, Vandoorne mampu menjadi runner up pada 2019/2020, kini ia masih setia dengan pabrikan asal Jerman tersebut.
Baca Juga: Penonton Formula E Jakarta 2022 Dilarang Bawa Mobil Pribadi ke Ancol, Ini Alasannya
6. Jean Eric-Vergne
Jean Eric-Vergne menjadi satu-satunya pembalap yang mampu dua kali menjuarai Formula E, tepatnya pada musim 2017/2018 dan 2018/2019.
Keduanya diraih saat membela TeCheetah dan musim ini pun ia masih setia bersama tim asal China tersebut.
Penampilan gemilangnya di Formula E jelas berbanding terbalik ketika masih di F1.
Tiga musim membela Toro Rosso, pembalap asal Prancis tersebut tak pernah sekali pun meraih podium dan lebih sering finis di luar sepuluh besar.
Antonio Giovinazzi musim ini memutuskan berlaga di Formula E dengan membela Dragon Racing usai kontraknya tak diperpanjang oleh Alfa Romeo di F1.
Mereka lebih memilih Guanyu Zhou sebagai rekan bagi Valtteri Bottas.
Selama tiga musim penuh di F1, karier pembalap asal Italia tersebut juga tak terlalu istimewa.
Hal itulah yang membuatnya kehilangan kursi di F1.
View this post on Instagram
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | fiaformulae.com,Formula1.com |
KOMENTAR