OtoRace.id - Tren finish di 10 besar Luca Marini harus sirna usai balapan MotoGP Belanda di sirkuit Assen (26/6) lalu.
Masalah awalnya kala Ducati Desmosedici GP21 besutan Luca Marini ditabrak oleh Joan Mir selepas start.
Alhasil, Luca Marini tidak begitu apik dari segi handling motor, sampai akhirnya finish di posisi 17.
Sudah gagal melanjutkan tren baik, tidak mencetak poin dan ditabrak atas kesalahan pembalap lain sedari start.
Jelas bukan momen yang baik bagi pembalap Mooney VR46 Racing itu di Belanda, meski ia juga cukup berbangga dengan pencapaian rekan setimnya, Marco Bezzecchi.
Awalnya diprediksi kalau Luca Marini lah yang akan membawa podium pertama kalinya bagi tim milik Valentino Rossi itu.
Namun ternyata malah Marco Bezzecchi yang notabene pembalap debutan dan belum adaptasi secara maksimal.
Luca Marini turut bangga dan menilai kalau Ducati memang motor yang cocok bagi pembalap debutan, sehingga mudah beradaptasi dengan motor prototype.
"Ducati adalah motor yang sangat cocok dengan rookie, saya pernah menjelaskan itu dan Marco Bezzecchi menjalani balapan yang menakjubkan," tutur Luca Marini.
Baca Juga: Sangar, Miguel Oliveira Menang Balap Mobil WTCR Bareng Sang Ayah
"Meski terlihat sama, Ducati yang digunakan satu pembalap dan lainnya memang berbeda, motor saya dan Marco Bezzecchi juga berbeda secara setup," lanjutnya dikutip dari Speedweek.
"Motor Ducati terbaru yang digunakan Bagnaia dan Miller di tim pabrikan pun pasti punya perbedaan yang signifikan, meski terlihat sama," Luca Marini menambahkan.
Kini di jeda musim panas, Luca Marini ingin melepaskan memori buruk dari balapan di MotoGP Belanda.
Ia masih penasaran untuk podium pertamanya di tahun kedua berkiprah di MotoGP.
"Saya masih punya peluang untuk meraih podium, target utama di Misano nanti karena di sana saya akan berjuang lebih keras," tutupnya.
Baca Juga: Sadar Posisinya Terancam di MotoGP 2023, Darryn Binder Komentar Begini
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | Speedweek.com |
KOMENTAR