OtoRace.id - Penggunaan winglet atau aerofairing kini sedang menjadi pusat perhatian karena kembali berdampak pada aspek keselamatan.
Terlebih setelah MotoGP Belanda 2022 kala winglet KTM RC16 Miguel Oliveira bersenggolan GSX-RR Joan Mir dan patah sebelum start.
Alhasil KTM RC16 yang ditunggangi Miguel Oliveira itu bermasalah pada handling dan performanya yang menurun jauh.
Motor MotoGP dewasa kini memang sudah ketergantungan dengan performa aerodinamika karena menunjang handling dan top speed.
Ini berpengaruh pada ketatnya persaingan, berpengaruh kepada tingginya jumlah penonton dan pemasukan ke MotoGP.
Tak pelak saat ada masukan mengenai penghapusan penggunaan winglet pun, Dorna Sports selaku promotor MotoGP melakukan pertimbangan besar.
Lantaran dampak dari winglet di MotoGP sudah sampai ke motor produksi masal di kelas Superbike.
"Lihat saja di WSBK, sekarang semuanya menggunakan winglet dan juga produksi masalnya, jelas ini dampak luas dari penggunaan di MotoGP," tutur Carmelo Ezpeleta, CEO Dorna Sports dilansir dari Paddock GP.
"Juga dari segi riset motor di MotoGP saat ini, semuanya sudah berbasis pada aerodinamika, sehingga akan sulit untuk melepaskannya saat ini," imbuhnya.
Baca Juga: BMW Punya Rencana Ke MotoGP, Scott Redding Siap Direkrut Jadi Pembalap
Ducati kini memiliki Ducati Panigale V4R yang juga meriset aerodinamika dan mesinnya dari motor MotoGP.
Pun Honda CBR1000RR-R yang melansir aerodinamika seperti DNA Mesinnya dari Honda RC213V.
Maka dari itu lah pertimbangan mencabut aerodinamika dari motor MotoGP juga akan berdampak pada penjualan setiap pabrikan.
Sedangkan penjualan pabrikan itu lah yang membuat setiap tim juga bisa meriset motor dan terus berkompetisi di MotoGP.
Baca Juga: Sangar, Miguel Oliveira Menang Balap Mobil WTCR Bareng Sang Ayah
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | Paddock GP |
KOMENTAR