Meski kerap menyajikan penampilan yang mengejutkan di Moto2, Ogura juga belum cukup konsisten bertarung di papan atas.
"Bagaimana seorang rider muda berperilaku usai mengalami kecelakaan. Apa yang ia ketahui soal motor dan setup kami? Ada banyak area yang harus diperhatikan," terangnya.
"Anda pun tak boleh terlalu bersemangat, Anda harus menganalisis semuanya dengan tenang dan melihat solusi apa yang terbaik," lanjut Puig.
Puig tak memungkiri, mungkin HRC akan lebih mantap dalam menggaet Ogura jika rider Jepang berusia 21 tahun itu sukses merebut gelar dunia.
Sayangnya, mereka tak punya cukup waktu untuk menunggu sampai akhir musim.
"Jika Ai Ogura jadi juara dunia Moto2, maka itu akan berarti sesuatu. Sebab, Moto2 adalah kelas balap yang sulit," sambung Puig.
"Seorang juara dunia di Moto2 mungkin bisa mendapatkan kesempatan balapan di MotoGP," kisahnya.
"Sayangnya, kami harus mengambil keputusan pada musim panas, dan tak bisa menunggu sampai Oktober," tutup Puig.
View this post on Instagram
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | Speedweek.com |
KOMENTAR