Baca Juga: Jadwal MotoGP Valencia 2022 Jadi Penentu Gelar Juara Dunia Francesco Bagnaia Vs Fabio Quartararo
"Di Aragon, bersama Alberto Tebaldi, kami mengajak ayahnya, Pietro dan memberitahukan ide kami kepadanya. Matanya berbinar-binar," ujar Uccio.
Pertemuan pertama yang ternyata merupakan langkah besar Bagnaia bersama VR46.
Hingga akhrinya Bagnaia mendapatkan loncatan besar saat berhasil menjadi juara dunia Moto2 pada tahun 2018 lalu.
Musim belum berakhir, Bagnaia sudah mendapat tekanan dari Ducati untuk segera menanda tangani kontrak untuk bergabung bersama tim Pramac Racing.
Namun Uccio merasa khawatir dengan itu karena hanya akan menggangu Pecco dalam balapannya.
Tetapi Bagnaia mampu meyakinkan Uccio bahwa dia akan melakukan segalanya untuk memenangkan kejuaraan dunia.
"Ducati menekan untuk menandatangani kontrak sebelum musim, saya tidak yakin, saya takut itu akan membuatnya tidak stabil," ungkap Uccio.
"Sampai Pecco mengatakan kepada saya, 'Saya tahu apa yang saya lakukan, pada 2019 saya akan membalap dengan Ducati, yang merupakan impian masa kecil saya, tapi saya berjanji akan memberikan 150 persen untuk memenangkan Kejuaraan Dunia bersama Anda'," kisah Uccio menirukan ucapan Bagnaia.
"Dan Pecco menepati janjinya," pungkas Uccio.
View this post on Instagram
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | Paddock-GP.com |
KOMENTAR