OtoRace.id - Tim RNF Racing sedang mengalami fase bulan madu setelah tinggalkan Yamaha dan memulai proyek baru bersama Aprilia untuk MotoGP 2023.
Mengakhiri kiprah mereka sebagai tim satelit Yamaha, RNF Racing beralih ke Aprilia pada MotoGP 2023.
Memutuskan tinggalkan Yamaha, RNF Racing menjalin kesepakatan dengan Aprilia pada pertengahan tahun ini menyegel status baru sebagai tim satelit.
Aprilia memang sedang berada di atas angin karena baru saja mengalami musim terbaik mereka pada MotoGP 2022.
Aleix Espargaro dan Maverick Vinales sama-sama menunjukkan performa kuat dengan sejumlah hasil podium dan 1 kemenangan di Argentina.
Situasi yang dialami Aprilia terlihat kontras dengan Yamaha dan RNF Racing.
Kecuali Fabio Quartararo, tidak ada penunggang motor Yamaha YZR-M1 yang mampu tampil kompetitif sepanjang MotoGP 2022.
Bisa dimaklumi apabila RNF Racing mengharapkan angin segar pada musim depan.
Dari pos pembalap, RNF Racing menduetkan Miguel Oliveira dan Raul Fernandez.
Baca Juga: Jadi Tim Satelit Aprilia, RNF Racing Akhirnya Temukan Sponsor Baru Untuk MotoGP 2023
Miguel Oliveira yang digadang-gadang akan menjadi ujung tombak tim, sudah tampil menjanjikan dalam tes MotoGP Valencia di Sirkuit Ricardo Tormo, Selasa (8/11).
Pemenang empat balapan MotoGP ini menduduki peringkat keempat dalam catatan waktu lap terbaik saat Tes MotoGP Valencia.
Start oke RNF Racing bersama Aprilia menimbulkan pertanyaan, apa yang berubah dari petualangan sebelumnya ketika bersama Yamaha?
Wilco Zeelenberg selaku manajer tim RNF Racing membeberkan bahwa komunikasi menjadi perbedaan utama antara Yamaha dengan Aprilia.
Pria yang pernah mengabdi lama bagi Yamaha menyebut bahwa risiko terjadinya miskomunikasi lebih kecil di Aprilia.
"Ya, tentu saja (ada perbedaan metode kerja). Komunikasi sedikit lebih mudah," ucap Zeelenberg dikutip OtoRace.id dari Speedweek.
"Tidak semua orang Italia bisa berbicara bahasa Inggris dengan baik, tetapi bahasa Inggris orang Jepang tidak lebih baik lagi," ungkapnya.
"Ini bukan hanya tentang percakapan, kemampuan untuk memahami juga berperan," jelasnya.
"Karena kita bisa saling salah paham dengan sangat cepat begitu salah menjawab dengan ya atau tidak," tambahnya.
Zeelenberg juga menyoroti perbedaan budaya orang Jepang dan Italia.
"Kita tahu bahwa dengan orang Jepang, itu tidak akan pernah berubah. Dengan orang Italia, ini semua soal balapan dan mereka meminta arah yang jelas," terangnya.
"Mereka tahu bahwa cara kerja kita harus berfokuskan dengan kejuaraan, bagi mereka ini murni soal performa dan tanpa harus berputar-putar," sambungnya.
Di luar itu, Zeelenberg mengatakan bahwa relasi timnya dengan Aprilia tidak akan berubah seperti ketika bersama Yamaha.
"Bagi saya kami adalah tim pelanggan bagi Aprilia, tetapi koneksi ke pabrikan sangat dekat," ucapnya.
"Ini adalah kerjasama yang sangat mirip seperti yang kami lakukan dengan Yamaha," pungkasnya.
View this post on Instagram
| Editor | : | Eka Budhiansyah |
| Sumber | : | Speedweek.com |
KOMENTAR