Baca Juga: Tidak Ingin Terus Terpuruk, Marc Marquez Pastikan Langsung Tancap Gas di MotoGP 2023
Setidaknya, hal inilah yang diungkapkan mantan pembalap MotoGP dan WSBK, Neil Hodgson.
"Ada beberapa pembalap yang menang lebih banyak ketimbang Marc di MotoGP. Tapi Valentino adalah yang ingin dikalahkannya," ujar Hodgson,dikutip OtoRace.id dari Motosan.
"Marc selalu mengambil risiko, tapi itu sebanding dengan delapan gelar juara dunia (di semua kelas) yang diraihnya," jelas Neil Hodgson.
"Dia seolah selalu membalap di ujung tanduk. Bahkan, saat FP1 dia sudah memberikan 100 persen saat pembalap lain masih berjuang menemukan kepercayaan diri," tutur Neil Hodgson.
Sayang, penampilan Marquez menurun dalam tiga musim terakhir karena badai cedera dan performa motor Honda yang stagnan.
"Mungkin, Marquez sudah merasakan motor Honda terbaik pada 2014. Setelah itu, mereka sepertinya tidak mengembangkannya karena merasa sudah punya motor terbaik," ujar Hodgson.
"Lalu, semua pabrikan lain mulai menyusul dan mendahului mereka. Sedangkan Honda tak pernah berhasil mengejar," ungkapnya.
"Sejak itu, sulit bagi Marquez untuk membuat perbedaan. Dia selalu mengambil risiko, termasuk dengan menganbil keputusan yang tak diambil pembalap lainnya," terangnya.
"Dia selalu menjadi orang pertama untuk mengganti ban dan mengambil risiko. Itu yang membuatnya berbeda sekaligus berhasil," pungkasnya.
View this post on Instagram
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | Motosan.es |
KOMENTAR