OtoRace.id - Legenda MotoGP, Valentino Rossi mengaku menyesal terlalu cepat meninggalkan Ducati.
Memiliki karier yang cemerlang di MotoGP, Valentino Rossi sempat mengalami periode kelam saat membela Ducati.
Seperti diketahui, Valentino Rossi sempat membela pabrikan Ducati pada MotoGP 2011-2012.
Selama dua tahun menunggangi Desmosedici GP, The Doctor tak mampu mempersembahkan satu pun kemenangan.
Valentino Rossi pun kembali ke pelukan Yamaha pada MotoGP 2013.
Tak disangka-sangka, MotoGP 2013 menjadi awal mula kebangkitan Ducati lewat Gigi Dall'Igna.
Gigi Dall'Igna memimpin proyek pengembangan Desmosedici hingga akhirnya merebut gelar juara dunia pembalap pada MotoGP 2022 lewat Francesco Bagnaia.
"Kami hampir saja bertemu. Saya meninggalkan Ducati di pengujung 2012, dan dia bergabung dengan Ducati setahun setelahnya," ujar Rossi, dikutip OtoRace.id dari Tuttomotoriweb.
"Saat itu, saya sudah cukup tua, jadi tidak punya waktu untuk menunggu. Tapi, pada 2015, mereka sudah mulai mampu merebut kemenangan," tuturnya.
Baca Juga: Sering Dibuat Kecewa Yamaha, Fabio Quartararo Tidak Takut Jika Harus Pindah Pabrikan di MotoGP
Kini, impian Rossi mengeluarkan potensi bersama Ducati diteruskan oleh anak-anak didiknya di Akademi Balap VR46.
Luca Marini dan Marco Bezzecchi kini meramaikan persaingan di kelas utama dengan penampilan mereka yang kadang mengejutkan.
"Kami memiliki motor yang sangat kompetitif. Kedua pembalap kami juga cukup kuat," ujar Rossi menambahkan.
"Ada rivalitas yang kental anatara Bezzecchi dan Marini. Ini membantu mereka untuk menjadi lebih kuat dan solid," ungkapnya.
"Rasanya menyenangkan bisa membangun tim dengan orang-orang kami sendiri. Kami ingin sebuah tim VR, dan kini harapan itu terwujud," tutupnya.
View this post on Instagram
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | tuttomotoriweb.it |
KOMENTAR