OtoRace.id - Kecepatan tertinggi alias top speed motor MotoGP saat ini dipegang oleh Andrea Dovizioso (Mission Winnow Ducati).
Andrea Dovizioso menggapai kecepatan puncak 356,5 km/jam dengan menggunakan Ducati Desmosedici GP18.
Kecepatan tertinggi diantara motor MotoGP lainnya itu dicetak Andrea Dovizioso di sirkuit Mugello, Italia pada tahun 2018 lalu.
Namun tentunya, butuh peran part optimal untuk kurangi laju dari 356,5 km/jam hingga mencapai sekitar 80 km/jam untuk masuk ke tikungan pertama sirkuit Mugello.
(Baca Juga : Danilo Petrucci Ungkap Kelemahan Ducati Usai Tes Resmi MotoGP Spanyol)
Ada tiga peran part yang membuat motor MotoGP untuk memperlambat laju.
Yang pertama, para pembalap pastinya mengandalkan rem, baik itu rem depan serta rem belakang dan yang terakhir, peran dari engine brake.
Secara statistic, tiga faktor di motor MotoGP tersebut memiliki porsi masing-masing, tergantung tikungan yang dihadapi.
Rem depan memiliki porsi pemakaian 70%, rem belakang 10% dan engine brake 20%.
(Baca Juga : Saking Stress di KTM Johann Zarco Tunjuk Jean-Michel Bayle Sebagai Pelatih)
Tetapi di motor MotoGP saat ini, peran rem depan sangat dominan makanya bisa mencapai 70%.
Makanya, tak sedikit roda belakang terangkat alias stopie ketika pembalap melakukan teknik hard braking.
Sedangkan untuk rem belakang, sangat jarang digunakan untuk hentikan motor, lantaran fungsi rem belakang saat ini lebih ditujukan untuk mengkontrol arah laju motor.
Berbeda dengan era GP500 yang justru porsi rem belakang punya peran yang hampir sama dengan rem depan.
(Baca Juga : Marc Marquez Berani Ungkap Akar Masalah Honda RC213V 2019 di MotoGP)
Untuk bantu kurangi laju motor MotoGP, terakhir ada peran engine brake yang murni diatur proses kerjanya oleh elektronik seperti ECU.
Engine brake ini akan membuat putaran roda belakang semakin berkurang tanpa adanya campur tangan pembalap.
Peran engine brake ini juga bisa diseting sesuai keinginan pembalap, jadi bisa dibuat lebih kuat atau halus saat deselerasi.